6| First Move

309 66 27
                                    

Windy

Windy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌱🌱

Setelah menyelesaikan rangkaian proses menyebalkan bernama ospek, aku pun mulai masuk kelas.

Excited banget pas tahu hari ini hari pertama kuliah. Aku bahkan sengaja bangun pagi pagi buta padahal kelas di mulai jam 9.

"Semangat banget yang hari pertama kuliah" ucap mas Juna dengan nada sedikit menggodaku.

"Heleh, biasa maba. Ntar juga kalo udah masuk semester tua kerjaannya TA terus" giliran kak Irish yang kini mencibir meledek.

Aku hanya menatapnya jengkel. Dia memang kakak ku tapi dia salah satu orang paling menyebalkan.

Berhubung hari ini kak Irish ke kliniknya di antar mas Juna karena mereka searah, aku pun diizinkan untuk memakai mobil milik kak Irish.

Tapi sebenarnya bukan it sih alasannya, kak Irish baru aja dinyatakan positif hamil. Dan itu membuat mas Juna jadi protektif banget. Jadilah kak Irish diperlakukan bak seorang ratu yang gak boleh ngapa-ngapain sendiri.

Syukur sih, jadinya selama kak Irish hamil, mobilnya aku yang pakai.

Sebelum itu aku udah janji mau jemput Jinan, karena kita punya kelas di jam yang sama selama satu semester ini. Jadinya kita bakal terus berangkat bareng.

"Uwu..akhirnya diizinin bawa mobil juga setelah sekian lama punya SIM"

Ledek Jinan padaku. Aku emang udah lama dapat SIM. Jangan salah paham, aku sama sekali gak nyogok, murni hasil test driving dan test lainnya untuk memenuhi syarat mendapat driving license.

Sepanjang perjalanan Jinan gak berhenti ngoceh. Rasanya punya teman kayak Jinan itu butuh kesabaran ekstra. Selain cerewet, Jinan juga kadang nyebelin banget. Walaupun begitu, Jinan satu-satunya teman yang paling pengertian.

Kayak sekarang, sembari menunggu lampu merah. Jinan dengan segala permasalahan hidupnya gak pernah kelar. Tentunya sebagai sahabat, aku cuma bisa dengerin. Dan memberikan solusi jika memang perlu.

Tiba dikampus, aku dan Jinan berpisah karena kami memang beda program studi, Jinan teknik Kimia sedangkan aku Arsitektur.

Baru saja aku tiba di gedung prodi, sudah banyak mahasiswa berkerumun di sekitar papan pengumuman.

Karena penasaran, aku pun mendekat. Lalu mendapati kak Dion yang berada di tengah kerumunan.

"Ada apa sih Des, kok Kak Dion di kerumuni gitu?" Aku pun bertanya pada Desi, teman satu angkatan ku.

Mr Psychopath & Me😈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang