"Tak selamanya hujan perlu payung"
🥀Hari semakin sore dan hujan sudah reda. Meski begitu langit masih tampak mendung. Dan anggota klub teater akhirnya menyelesaikan latihan terakhir mereka sebelum festival minggu depan di mulai.
Mereka pun memutuskan untuk pulang, sementara itu Parka dibuat bingung karena Windy dan Dion tak kunjung kembali sejak pagi. Seharusnya mereka sudah selesai membersihkan gudang. Bahkan seharusnya mereka tak butuh waktu lama untuk membersihkannya.
"Masa mereka pulang sih? Windy mungkin aja. Tapi Dion? Gak mungkin banget itu anak ninggalin barang di kampus." Ucap Parka memikirkan kemungkinan yang terjadi karena Dion dan Windy belum juga muncul bahkan disaat hari sudah mulai sore.
"Eiiii, gak mungkin kan?" Parka menggeleng, lantas meraih sling bag Windy dan ransel milik Dion lalu berjalan setengah berlari menuju gudang.
Setibanya didepan gudang. Parka terdiam melihat pintu gudang yang tertutup rapat.
"Dion...? Windy?" Ia memastikan kedua pasang manusia itu benar-benar terjebak di dalam gudang atau tidak.
Alih-alih mendengar jawaban, sebaliknya malah hening. Tak ada sahutan dari dalam sama sekali.
Cklek! Parka akhirnya membuka pintu perlahan. Ia sontak mundur satu langkah akibat terkejut begitu mendapati Dion dan Windy sedang terlelap dalam posisi bersandar dan kepala mereka saling menopang.
"Anak-anak bakal heboh nih" ucap Parka cekikikan pelan, lantas mengeluarkan ponsel dari saku celananya.
Cekrek!
"Ngapain lo?" Disaat bersamaan Dion terbangun akibat suara kamera ponsel milik Parka.
"Udah sore Yon, pulang sono" ucap Parka berpura-pura bahwa tak ada yang terjadi.
Dion lantas Diam, lalu menoleh ke arah Windy yang masih terlelap dengan kepalanya bersandar di pundak Diòn dengan nyaman.
"Cieee...gak tega yah banguninnya" ledek Parka karena Dion tak lantas membangunkan Windy.
"Apaan sih bangsat!" Dion mengumpat, lantas melempar tatapan tajam ke arah Parka yang mencoba menahan tawanya.
"Woy ....Bangun!" Pinta Dion lantas menggerakan bahunya agar cewek itu lekas bangun dari tidurnya.
"Mmmh..." Windy menggeliat, lantas mengucek matanya pelan.
"Eh pintunya kebuk" pekiknya sontak berdiri, disambut oleh gelak tawa oleh Parka.
"Udah mimpi sampe mana Wind?" Ucap Parka cekikikan, menertawakan penampilan Windy yang sedikit berantakan.
"Anak-anak udah pada pulang?" Dion lantas bangkit lalu membersihkan debu yang nenempel di celana jeans nya.
"Udah, nih ransel lo. Anterin Windy yah, gue balik duluan." Ucapnya yang juga menyerahkan sling bag milik Windy pada pemiliknya.
"Tumben, biasanya di kampus sampai malem" tukas Dion meraih ransel nya dari Parka.
"Ada janji. Bye...." Ucapnya lantas kucar kacir.
![](https://img.wattpad.com/cover/230553676-288-k476415.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Psychopath & Me😈
FanfictionPertemuan antara si Ceria Windy dan si cowok dingin bernama Dion. Bagaikan Kopi dan es yang bersatu dalam satu cangkir, hangatnya kopi melelehkan es yang menjadikan mereka satu. Begitulah Windy yang perlahan menyatu dalam kehidupan membosankan Dion...