"Everyone's birthday is the most special day, but that day was the worst day I had in my life"
•••
"Tadi kamu mau aku ngapain Win?" Sihan mendekat ke arah Windy karena dirinya merasa mungkin saja ia salah menangkap maksud perkataan Windy barusan.
"Bantuin aku nyiapin pesta kejutan buat Birthday kak Dion!" seru nya sekali lagi. Mendengar cuitan Windy membuat Sihan tercengang. Ia tak bisa berkata-kata lagi dengan ide gila Windy.
Bukannya ia tak ingin membantu cewek itu untuk mempersiapkan kejutan, pasalnya ide cewek itu membuatnya teringat pada kejadian beberapa tahun silam yang membuat emosi Dion meledak untuk pertama kalinya.
Saat itu mereka masih siswa sekolah menengah pertama, Sihan ingat bahwa hari itu mereka berniat memberikan Dion pesta kejutan di hari ulang tahunnya yang bertepatan dengan hari jadi satu tahun persahabatan mereka. hari itu Dion marah besar, mereka berpikir mungkin itu karena Dion tak suka di usili, namun ternyata mereka salah. Ditahun berikutnya mereka kembali merayakan ulang tahun Dio dengan hati-hati tanpa menjahilinya, nyatanya Dion tetap marah, namun hari itu wajahnya tampak lebih murung, setelah kejadian itu Dion sempat tak masuk sekolah beberapa saat dan kembali seperti tak terjadi apa-apa. sejak hari itu mereka tak pernah merayakan hari ulang tahun Dion sekaligus tak pernah merayakan anniversary persahabatan mereka karena tak ingin menyakiti Dion sebagai sahabat.
"Kayaknya gue gak bisa deh Win, dan saran gue mending ulang tahun Dion lo skip aja deh. Dia gak bakal marah kalau ulang tahunnya gak di rayain" Ujar nya, lantas menatap Windy dan tersenyum kikuk.
Cewek macam apa gue gak ngerayain ulang tahun pacarnya. Hatinya bergemuruh kesal karena Sihan menolak permintaannya.
"Kok kak Sihan gitu? Bukannya kalian sahabatan? Harusnya hari spesial begitu harus dirayain bersama orang-orang terdekat kayak sahabat kan? kok kak Sihan malah ngelarang aku?" gerutunya.
"Dan juga aku sama kak Dion udah jadian" katanya lagi yang tak membiarkan Sihan melontarkan argument atas pembelaan dirinya. Cowok itu membekap mulutnya erat-erat agar jeritannya tak terdengar siapapun, karena saat ini ia terkejut, lebih tepatnya pura-pura terkejut karena sebenarnya ia sudah mengetahui tentang hal itu sebelum Windy mengakuinya sendiri.
"Okay...congrats! But, gue gak bisa bantu Win, aku gak bisa bantu kamu untuk hal itu. Mungkin kamu nganggap aku jahat, it's okay. Tapi, gue punya alasan untuk gak ngelakuin itu. Dan satu hal lagi, itu berlaku untuk Parka dan Kenan, mereka akan menolak permintaan lo dengan tegas seperti yang gue lakuin sekarang Win." Sihan tampak serius dengan ucapannya, terlihat dari caranya berbicara yang lebih sering merujuk dirinya dengan 'Gue' dibandingkan 'aku'.
Windy bungkam untuk sesaat, "Kalau gitu I'll do it my self " tegasnya, ia serius tentang itu. "Aku gak butuh bantuan siapapun, thanks kak atas sarannya. Gue cabut yah kak, ada kelas" dari ucapanya Windy sepertinya sedikit kecewa pada penolakan yang Sihan utarakan atas permintaan sederhananya itu.
"Win!" Windy tersentak karena Sihan mencekal pergelangan tangannya.
"You will feel bad for it, trust me!"Sihan terkesiap begitu Windy menepis tangannya tanpa berkata apapun dan berlalu begitu saja.
Ia mengatakan itu bukan karena tak ingin membantu Windy, ia juga berpikir betapa menyenangkannya bisa merayakan hari ulang tahun Dion sekaligus merayakan anniversary mereka setelah sekian lama, ia hanya tak ingin hal itu menyakiti Dion dan juga Windy. Ia adalah salah satu orang yang sangat menaruh harap besar pada hubungan mereka, karena untuk pertama kalinya seseorang berhasil merubah Dion secara bertahap, dan orang itu adalah Windy.
Selepas kepergian Windy, Dion datang tak lama setelah itu. lalu menghampiri Sihan yang sedang terpojok sendirian dan menatap lurus ke cangkir kopi nya yang tandas tak bersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Psychopath & Me😈
FanfictionPertemuan antara si Ceria Windy dan si cowok dingin bernama Dion. Bagaikan Kopi dan es yang bersatu dalam satu cangkir, hangatnya kopi melelehkan es yang menjadikan mereka satu. Begitulah Windy yang perlahan menyatu dalam kehidupan membosankan Dion...