3|He Is Dion Winata

372 70 19
                                    

"Zaha Hadid? Siapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zaha Hadid? Siapa?"

"Arsitek wanita pertama Kak!"

"I Know Her! Yang gue tanya, lu siapa mau jadi dia?"

🌱🌱

Ucapan sarkastik kak Dion dan raut wajah datarnya terus berputar di kepalaku bagaikan rekaman Video.

Pagi itu usai pengarahan umum, kami di kelompokkan berdasarkan program studi dan menjalani ospek di gedung prodi masing-masing.

Begitu pula denganku. Aku mengikuti arahan panitia untuk menuju ke gedung Arsitektur bersama mahasiwa lainnya.

Setelah berkumpul dan berbaris. Kak Sihan naik ke podium dan memberi sedikit sambutan hangat pada kami.

Ku rasa ospek fakultas teknik yang terkenal keras itu tak berlaku untuk kami karena perlakuan dan tutur kata lembut milik kak Sihan.

Setelah kak Sihan turun dari Podium. Gadis berambut ikal yang ku ketahui sebagai Kak Krysthalia Mishele, ketua Klub basket sekaligus pacar bang Kenan naik ke podium menggantikan kak Sihan berbicara.

Tepat di belakang podium kak Dion tengah asik berbincang dengan salah satu kawannya. Entah apa yang mereka bicarakan. Yang jelas wajah mereka tampak serius.

"Oke, tadi kalian udah dengar nasihat penting dari kak Sihan. Sekarang waktunya kita saling mengenal lebih dekat." Ucap nya,sebut saja kak Thalia.

"Sekarang kalian boleh duduk lesehan kalau kalian capek. Kalian capek kan?" Tanya nya dengan suara lembut. Tutur kata kak Thalia seindah parasnya.

"Capek kak!" Keluh kami dan di sambut seringai misterius milik kak Thalia.

"Silahkan!" ia memberi isyarat agar kami sedikit beristirahat. Kami serentak duduk bersila menghadap para anggota Himpunan mahasiswa jurusan.

"Siapa yang suruh kalian duduk!"

Baru saja bokong kami mendarat di permukaan tanah. Bentakan kak Dion menggelegar dari atas podium.

Sorot matanya tajam, dan raut wajah tanpa ekspresi nya itu benar benar menyeramkan bagi mahasiswa baru seperti kami.

"Kenapa Diam? Senior tanya di jawab! Jangan diam macam orang bisu!" Kali ini suara lantang kak Sihan menggema.

Aku terkejut, meski aku tak mengenal kak Sihan secara pribadi. Tapi dari cerita cerita Jinan aku bisa tahu bahwa kak Sihan adalah sosok pria yang lembut.

Namun yang ku lihat begitu berbeda dari penggambaran yang Jinan tuturkan padaku.

"Kak Krysthalia yang suruh kak!" Aku memberanikan diri. Sebagai pihak yang membenci ketidak adilan dan kesalah pahaman.

"Lu nyuruh mereka Tal?" Kak Dion beralih menatap Kak Thalia tajam.

"Gak ih! Gue cuma bilang, mereka boleh duduk kalo capek. Gue cuma menyarankan gak ada nyuruh sama sekali tuh. Ngaco!" Pungkas kak Thalia santai tanpa merasa bersalah.

Mr Psychopath & Me😈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang