18| Bad Mood

201 49 10
                                    

*Windy*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Windy*

Sejak pesta ulang tahun kak Parka aku terus kepikiran kak Dion. Bahkan sudah beberapa hari ini aku tak melihatnya dikampus. Menurut info yang aku dengar dari kak Sihan, kak Dion tak ada kabar sama sekali selama beberapa hari belakangan.

"Sana gih Win lihatin Dion. Gue khawatir" pinta kak Sihan saat memintaku untuk mengunjungi kak Dion di apartemennya.

"Temen-temennya aja di tolak apalagi aku" ucapku mengingat cerita kak Sihan yang diusir kak Dion saat cowok itu ke apartemen sahabatnya itu.

"Beda lah Win, kali aja kamu diterima bertamu. Dion tuh kalo ada masalah hobinya ngilang, gak tahu apa temen-temennya tuh resah gara-gara dia" terlihat jelas kalau kak Sihan tengah mengkhawatirkan kak Dion yang Selama 3 hari ini mengurung diri di apartemen.

"Terus kalau aku kesana mau ngapain?" ucapku menggaruk kepalaku kebingungan. Sejujurnya aku ingin sekali menemui kak Dion. Aku juga mengkhawatirkannya, tapi aku juga sekaligus bingung tentang apa yang harus aku perbuat begitu tiba di apartemen cowok itu.

"Apa kek gitu. Yang penting pergi dulu, sekedar ngecek dia baik-baik aja apa gak. Suasananya nih lagi gak bagus, mana festival bentar lagi, Dion sama Parka belum damai juga. We need help Win." Pintanya dengan raut wajah memelas.

Aku diam, menimbang dan mulai berpikir. Seharusnya hari ini aku ada janji dengan Jinan namun ku batalkan karena aku ada bimbingan tugas dengan dosen dan Jinan juga harus ketemu seseorang.

"Yaudah, ntar siang abis bimbingan tugas aku ke apartemen kak Dion." Ucapku akhirnya memutuskan. Bagaimanapun aku harus tahu keadaan cowok itu, bagaimana jika terjadi apa-apa dengannya.

"Gak perlu aku anterin kan? Hari ini ada rapat BEM Karena Dion ngilang dan Parka sama Nayna lagi gak enak badan aku harus turun tangan sendiri" ucapnya. Memang disaat seperti ini kak Sihan perlu banyak sabar. Dua orang temannya sedang gencatan senjata sedangkan dia sendiri harus tetap berpikir rasional.

Aku lantas mengangguk dan membiarkan kak Sihan pergi karena cowok itu ada urusan lain, sedangkan aku kembali menunggu di depan ruangan Dosen.

🧩

Selepas bimbingan, aku mampir ke toko kue didekat kampus. Kata kak Sihan itu toko kue yang menjual cheesecake yang sangat kak Dion sukai. Jadi aku memutuskan untuk membelinya sebelum mengunjungi cowok itu di apartemnnya.

Setibanya di apartemen kak Dion aku lantas bergegas menekan tombol lift menuju lantai 12, tempat dimana unit apartemen cowok itu berada. Sampai di lantai 12, aku pun berjalan menyusuri lorong menghampir unit apartemen paling ujung. Namun begitu aku tiba di unit apartemen nomor 120 yang tepat berselang 2 unit dari unit milik kak Dion, kulihat cowok itu keluar dari apartemen cewek yang beberapa hari lalu berpapasan dengan kami di depan apartemen yang sama.

Mr Psychopath & Me😈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang