🌱🌱
Hari ini hari kedua orientasi Mahasiswa di kampusku.
Disinilah aku berada, ditengah kerumunan mahasiswa di dalam Auditorium yang hampir setengah dari luas gelora bung Karno.
Meskipun kemarin aku sedikit kesal dengan sikap Kak Dion yang menyebalkan, tetap saja aku tak hentinya menatap pria itu sejak orientasi di hari kedua di mulai.
Jika kemarin kami berbaris berdasarkan program studi, hari ini sedikit berbeda. Kami dibiarkan berpencar dan bergabung dengan mahasiswa dari program study yang lain.
"Win!" Senggol Jinan yang berada disebelahku.
"Heum.." aku melirik sekilas ke arah Jinan.
"Mata lo udah mau copot tuh" tunjuknya pada kedua mataku.
"Hah? Apaan sih?" Dia bersikap konyol lagi.
"Gak gitu! Abisnya dari tadi lo ngeliatin Kak Dion mulu. Lo niat orientasi gak sih! Ngecengin kak Dion mulu, heran!" Bisiknya.
Aku memutar bola mataku, dan memasang tampang bete' didepan Jinan.
Aku tak punya mood untuk meladeni ucapan Jinan. Karena saat ini atensiku terfokus pada Interaksi dua anak manusia yang membuatku panas dingin karena menahan kesal.
"Nan!" Senggolku pada Jinan.
"Apaan sih! Ganggu aja!" Ucap Jinan geram. Gadis itu sedang fokus pada layar proyektor yang menampilkan kegiatan rutin yang dilakukan anak anak BEM.
Namun bukan itu yang membuat Jinan fokus, melainkan wajah kak Sihan yang berkali kali muncul.
"Lo bilang kak Dion Jomblo!" Cibirku ke arah Jinan.
"Emang! doi jomblo dari lahir" timpalnya, sedang matanya masih saja tak teralihkan dari layar proyektor.
"Trus kok kak Neyna nempel mulu sama dia. Mana kak Dion sering senyum lagi." Kesal ku melimpahkan semuanya pada pundak Jinan yang ku timpuk terus terusan.
"Kak Neyna kan wakil sekjen BEM, ya wajar aja! Emang kenapa?" Jelas Jinan padaku.
Kesal sekali rasanya aku melihat ke akraban mereka.
"Win?" Kurasakan Jinan kini menilik wajahku yang sepertinya begitu masam karena kesal.
Aku tak menggubrisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Psychopath & Me😈
FanficPertemuan antara si Ceria Windy dan si cowok dingin bernama Dion. Bagaikan Kopi dan es yang bersatu dalam satu cangkir, hangatnya kopi melelehkan es yang menjadikan mereka satu. Begitulah Windy yang perlahan menyatu dalam kehidupan membosankan Dion...