*Dion*
Tiga hari belakangan ini gue sama sekali gak ninggalin apartemen. Yang gue lakukan adalah menyendiri, merenungkan kalimat demi kalimat yang Parka lafalkan waktu itu. Sebelumnya bukan Cuma Parka, bahkan Sihan dan Kenan, mereka pernah protes masalah sikap gue yang denial dan terkesan tertutup ke mereka.
Gue bukannya berniat demikian hanya saja ada rasa takut dalam diri gue untuk terbuka sama siapapun. Belum ada satu orang pun yang bisa gue percaya untuk menceritakan segala hal menyangkut masa lalu yang selama ini gue coba tutup rapat.
Selama gue merenung, sesekali gue menegak bir sembari memikirkan hal-hal yang terjadi di masa lalu juga ucapan teman-teman gue. Yang mereka katakan gak salah, gue emang egois. Gue gak pernah bersimpati ataupun peduli dengan hal-hal disekitar gue.
Gue seperti itu bukan atas keinginan gue, melainkan karena gue gak pandai menyampaikan segala hal yang gue rasakan termasuk berempati sama masalah orang lain.
Gue gak pandai menghibur ketika orang terdekat gue merasa sedih karena gue pun gak paham caranya menghibur yang seperti apa mereka butuhkan, gue gak pandai dalam hal itu karena hidup gue sudah cukup hina dan menyedihkan yang bahkan gue gak yakin satu orang pun mampu buat menghibur gue.
Gue sadar kehidupan gue gak baik-baik aja. Gue kesepian meski gue punya mereka didekat gue, gue ingin dicintai tapi gak yakin gimana caranya mencintai dan takut kalau suatu saat orang-orang meninggalkan gue.
Termasuk ketika gue pertama kali ketemu Ayu. Ayu yang saat itu mendekati gue lebih dulu, mengulurkan tangannya lebih dulu membuat sisi kesepian gue goyah. Perasaan ingin dicintai membuat gue akhirnya memutuskan mencoba memulai hidup gue dengan mengenal sosok Ayu.
Ayu sosok yang lembut, periang, banyak tertawa, setidaknya itu yang gue ingat. Meski kehadiran Ayu membuat gue merasa nyaman, gak bisa dipungkiri bahwa gue gak bisa jadi seperti yang Ayu mau. Gue bukan cowok yang romantis, bukan juga cowok yang pandai mengungapkan segala hal yang dirasakan. Kadang gue bingung mendeskripsikan sosok Ayu dalam hidup gue.
Dia cewek yang baik, tapi gue gak cukup baik buat Ayu. Gue gak bisa memberikan kebahagian yang Ayu mau. Gue yang takut Ayu kecewa dengan hidup gue akhirnya memutuskan untuk mengakhiri segalanya dengan Ayu.
Waktu itu gue ingat, hujan lagi deras. Pulang sekolah gue minta putus dari Ayu tanpa alasan. Gue Cuma bilang kalau gue hubungan kita buat gue jenuh padahal kenyataanya bukan seperti itu. Sehari sebelumnya, gue ketemu saudara tiri gue dan Ayu ada disana.
Gue yang saat itu takut Ayu tahu perihal masa lalu gue akhirnya mengambil jalan tengah. Berpisah dari Ayu, sejauh-jauhnya. Untungnya gue sama Ayu beda sekolah, yang tentu saja membuat gue lebih mudah untuk menjauh.
Setelah gue putus dari Ayu, gue memutuskan untuk gak memulai hubungan dengan siapapun. gue gak mau ada cewek lain yang tersakiti karena keegoisan gue seperti halnya Ayu. Cukup gue yang menanggung kehidupan menyedihkan gue, orang lain perlu ikut andil lebih jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Psychopath & Me😈
FanficPertemuan antara si Ceria Windy dan si cowok dingin bernama Dion. Bagaikan Kopi dan es yang bersatu dalam satu cangkir, hangatnya kopi melelehkan es yang menjadikan mereka satu. Begitulah Windy yang perlahan menyatu dalam kehidupan membosankan Dion...