10|Terusik

266 57 20
                                    

Dion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dion

"Lo bisa dateng kan entar Yon?" Parka menyenggol lengan gue.

"Ntar gue liat Ka, gue masih sibuk ngurus persiapan festival tahunan." Tetap gue jawab meski masih berjibaku dengan laptop yang beberapa hari ini nemenin gue.

Gak gampang jadi gue, meski banyak pikiran. Kuliah, kerja, BEM dan organisasi harus tetap selaras. Meski gak bahagia-bahagia banget, setidaknya mencari kesibukan bisa buat gue sejenak melupakan masalah-masalah hidup gue.

Festival tahunan kampus bentar lagi mulai, dan jaraknya dekat banget sama Sayembara Desain yang harus gue ikutin di Jepang sebagai perwakilan kampus.

Gue yang notabene ketua BEM, harus kerja lebih ekstra dibanding anggota gue. Bukannya gue gak suka, gue menikmati segala bentuk proses dan kesibukan gue.

Segala hal selalu gue lakuin dengan serius dan tetap keep on focus. Cuma masalahnya, dari tadi gue hilang fokus terus, akibat ulah oknum tidak bertanggung jawab bernama Windy.

"Arghhh...,nyebelin banget sih" gerutunya. Sudah beberapa kali cewek itu mengacak rambut frustasi. Rambutnya udah acak-acakan akibat ulahnya sendiri, tapi dia masih masa bodo dan terus menggerutu gak jelas.

Gue menoleh ke Parka, berniat mencari bantuan agar dia mencari cara untuk menghentikan cewek itu, namun nihil. Si cowok tiang itu udah sibuk lagi sama berkas persiapan teater yang bakal di tampilan pas festival tahunan.

Ruang klub teater lumayan sepi saat ini. Cuma ada beberapa anggota teater yang lagi diskusi bareng Parka, sedang gue dan Windy tengah sibuk sendiri di area bersama di ruang klub.

Bisa dibayangkan betapa annoying nya cewek bernama Windy itu buat gue. Entah kenapa gue mudah terusik sama apapun yang cewek itu lakuin. Padahal, gue bukan orang yang dengan mudah kehilangan fokus. Tapi saat gue ada di ruangan yang sama sama cewek itu, gue selalu susah buat fokus. Apalagi sejak kejadian tempo hari pas di cafe gue.

Dari sudut pandang gue, Windy cewek yang asik. Walau kadang cerewetnya gak kekontrol. Tapi so far, dia cewek yang menyenangkan. Dan juga, Windy tipe cewek yang gak bisa gue abaikan begitu aja. Karena ketika di abaikan, dunia gue bisa terusik dan jadi gak nyaman banget.

"Lo Ga bisa tenang dikit yah?" Wajah gue melongo beberapa sentimeter dari laptop Windy, membuat cewek itu terlonjak kaget, lantas tubuhnya mundur beberapa step dari wajah gue.

"Sorry kak, aku ganggu yah?" Ucapnya dengan wajah memelas, yang membuat gue benar-benar merasa gak nyaman.

"Banget!" Ucap gue sarkas. Terus terang, gue bukan tipe orang yang pandai basa-basi dan cenderung blak-blakan. Gue paling anti berpura-pura demi menenangkan perasaan orang lain, karena selama gue hidup gue gak pernah diajarkan untuk berempati terhadap perasaan orang lain.

Mr Psychopath & Me😈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang