bab 54

1K 176 33
                                        

Merasa ada yang tidak beres, Mina meminta bertemu dengan Namjoon. Aneh saja jika Namjoon seramah itu padanya. Apalagi dari pola typingnya terlihat seolah olah kenal dan akrab dengannya. Padahal mereka tidak seakrab itu sampai diberikan berbagai macam makanan dan americano.

Makin aneh lagi disaat laki laki itu mengucapkan selamat malam padanya. Tidak hanya hari ini, tapi beberapa hari terakhir.

"Jawab yang jujur ya bang," kata Mina dengan sorot mata tegas sebelum menanyakan hal itu kepada Namjoon.

Cowok jakung di depannya ini hanya mengangguk kecil. Ia menyetujui ajakan Mina karena memang harus diluruskan tentang apa yang terjadi di antara mereka berdua.

"Jangan bohong loh," kata Mina sekali lagi sambil mengacungkan jari telunjuknya.

"Iya Mina iya. Bakal gue jawab jujur, toh gue udah tahu apa yang mau lo tanyain," jawab Namjoon kelewat santai.

"So?" sahut Mina dengan alis terangkat sebelah.

Namjoon menarik kursinya mendekat dan menegakkan punggungnya. Ia menarik napas dalam dalam sebelum membuka mulut dan menjawab semua pertanyaan pertanyaan yang berada dalam pikiran Mina. Pertanyaan yang mampu membuat Mina gundah gulana dan bahkan tidak bisa tidur seharian.

"Soal gue yang ngechat lo kan?" tebak Namjoon tepat sasaran.

Mina mengangguk, "Itu bukan elo kan bang?" tanyanya curiga.

"Memang bukan gue,"

Seketika itu Mina mengangguk paham. Dia sudah menduga bukan Namjoon pelakunya. Orang yang membuat hatinya tidak tenang dan uring-uringan di kamar, orang yang berhasil mengobati rindunya tanpa sengaja, tak lain adalah Taehyung.

Tidak mungkin Jimin tidak pula Jungkook. Mina kenal bagaimana karakter Jimin dan Jungkook. Yang bisa berbuat aneh, berani, menantang, dan mengambil risiko besar hanyalah Taehyung. Bahkan untuk terlihat bodoh pun akan Taehyung lakukan jika memang itu satu satunya jalan keluar.

Sosok Namjoon menempati kursi kosong di depannya ini mengeluarkan ponsel dari saku celana. Menaruhnya di atas meja dan memaksa otak Mina bekerja. Yang membuat gadis itu menyipitkan mata adalah tipe ponsel Namjoon sama persis dengan milik Taehyung. Tidak heran bila Namjoon menjadi senjata aman karena yang paling netral diantara member bts hanyalah Namjoon.

"Seperti yang lo lihat, gue tukeran hp sama Taehyung," ujar Namjoon mengetuk dua kali layar hitam ponsel di depannya.

Ponsel yang tadinya dalam keadaan hitam, berubah menunjukkan lockscreen menggunakan foto Mina dengan Taehyung. Wallpaper desktopnya juga foto Mina dengan mamanya. Membuat Mina kembali mengenang masa lalu.

"Kenapa bisa tukeran? Taehyung yang minta?"

Terlihat Namjoon menghela napas.

"Gini, awalnya gue gak mau. Tapi Taehyung yang maksa dan gue gak bisa nolak. Karena dia gak bisa ngechat lo secara pribadi setelah nomernya lo blokir. Jadi dia pinjam hp gue buat ngechat lo,"

Ketika Mina hendak buka suara, Namjoon mengintruksikan agar Mina tetap diam dan mendengarkan penjelasan darinya.

"Dengerin penjelasan gue dulu sampai selesai."

Dan Mina mengangguk. Dia mempersilakan Namjoon menyelesaikan ceritanya hingga akhir.

"Sebelumnya gue minta maaf jika penjelasan gue lebih memihak ke Taehyung. Lo boleh marah ke gue, atau apapun itu. Akan gue terima dengan senang hati. Gue hanya gak tega lihat Taehyung yang murung tiap hari. Galauin elo tiap detik. Kayak gak ada waktu bahagia lagi buat dia. Kerja juga sering gagal fokus, maksain diri sendiri buat lembur, buat latihan vokal atau ngedance sampai pagi,"

CONSPIRACY | TaeminaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang