bab 60

942 150 69
                                        

Baru kali ini Mina nggak betah tinggal lama di Jepang. Rasanya ingin cepat-cepat pulang ke Korea dan bertemu Taehyung. Menemaninya hingga kelopak yang terpejam itu terbuka melihat dunia. Hingga mata cerahnya kembali menyapa, keluarga juga para penggemar. Sampai senyum kotak yang dirindukan muncul kembali menemani hari demi hari.

Meski begitu, Mina tetap menahan dirinya sendiri dengan menekan keinginan itu dalam dalam. Ia tidak ingin mengacau konser kali ini. Itu sebabnya ia memusatkan fokus untuk melepas rindu kepada ribuan penggemar yang sudah mendukung dan menantikan hari bertemu dan mengesampingkan urusan Taehyung untuk sesaat.

Karena ini konser pertama mereka di Tokyo Dome, babeh dan seluruh keluarga member twice hadir untuk melihat pertunjukan spektakuler mereka. Serta mendukung mereka dengan membawa spanduk, banner, twice lovely, lighstick dan bermacam macam merch yang diperjualbelikan di sana.

Tak terkecuali keluarga Mina. Dari Akira, Sachiko, hingga Kai pun turut hadir. Mereka tak ingin melewatkan momen berharga itu. Sampai sampai Kai yang belum pernah terlihat dan selalu menghilang saat Mina konser mendadak duduk anteng membawa banner bertuliskan, nine or none.

Sangat manis saat Kai juga membawa kipas dengan wajah Mina.

Sejak konser selesai, Mina tak henti hentinya menggoda kakaknya. Laki laki bertubuh gagah besar itu hanya membuang muka ketika sang adik meledeknya.

"Ini yang pertama dan terakhir. Ogah gue lihat konser lo." dengus Kai, becanda. Meski nada bicaranya sangat tidak ramah.

Mina terbahak bahak sampai terjungkal. Untungnya si papa siap sedia menangkap tubuh rampingnya. Gadis itu bergelayut manja di lengan Akira sambil terus menertawakan Kai.

"Kesambet apaan sih? Kok bisa datang ke sini bawa banner sama kipas lagi." ejekan Mina masih berlanjut. Mungkin bisa berseason season.

Kai memutar bola matanya dengan mulut komat kamit. Jika bukan paksaan dari mama, dia tidak akan datang. Malu. Sudah besar kenapa harus ikut mama papa menonton pertunjukan musik adiknya?

Kai sayang kok. Dia cuma tidak terbiasa menunjukkan kasih sayangnya untuk Mina. Dia juga selalu mendukung kegiatan adiknya tanpa sepengetahuan orang lain. Ia melakukannya secara diam diam, sesuai dengan caranya sendiri.

"Udah udah, jangan diledek terus kakakmu. Bisa bisa ngambek pulang dari sini." lerai mama.

"Abisnya tumbenan ikut. Biasanya juga ogah ogahan." balas Mina melirik kakaknya sengit.

"Kalau gak dipaksa ya mana mau ikut." ujar papa.

"Dikasih apa dulu baru mau ikut? Mina yakin seratus persen kalau cuma dipaksa Kai gak mau ikut." kata Mina menghampiri papa dan duduk di sebelahnya.

"Gue bakal ikut pelatihan scuba diving." bisik Kai ke telinga Mina.

"Serius??!" pekik gadis itu menjerit heboh.

Kai tersenyum lebar, lebih tepatnya tersenyum sombong karena mendapat izin menyalurkan hobi lainnya selain bermain bola.

"Iri kan lo?" giliran Kai yang menggoda adiknya. Dia punya bahan untuk meledek Mina sekarang.

"Ih aku juga mauuu. Paa, kok Kai doang yang dikasih izin??" serunya mengumandangkan protes besar besaran kepada kepala keluarga.

Akira yang diserang oleh Mina hanya bisa menggeleng kepala. Adik kakak nggak pernah akur. Tapi kadang yang bikin ramai dan kangen itu berantemnya mereka berdua.

"Sumimasenn," kepala Jihyo melongok dari balik pintu. Suara nasal itu pun mengalihkan pandangan keluarga di sana.

"Masuk Hyo," kata mama mempersilakan. Bahkan pintunya dibuka selebar mungkin agar Jihyo bisa masuk ke dalam.

CONSPIRACY | TaeminaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang