1| Graduation Day

2.4K 130 6
                                    

Sinar mentari pagi begitu menyilaukan mata hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar mentari pagi begitu menyilaukan mata hari ini. Namun tak dapat menyulutkan semangat para pelajar untuk datang ke sekolah masing-masing. Terutama untuk pelajar kelas 12 di SMA Harapan Bangsa.

Saat ini, guru-guru beserta staf dan kepala sekolah tengah berdiri bersama anak-anaknya kelas 12 di halaman sekolah. Dimana hari ini, merupakan hari pengumuman kelulusan mereka. Mereka berbaris rapi seperti saat upacara. Masing-masing diri mereka merasa cemas, takut-takut nanti mereka tidak mendapatkan kata lulus.

Pak Rudi, selaku waka kesiswaan tengah menyampaikan pidatonya. Hingga tiba saatnya ia mengatakan hal yang ditunggu-tunggu pelajar kelas 12 itu.

"Tahun ini, siswa-siswi SMA Harapan Bangsa dinyatakan ......."

Ucapannya sengaja digantung, sontak saja hal itu membuat pelajar kelas 12 itu penasaran bukan main.

"Lulus 100%!"
Mendengar hal itu, semuanya sontak bersorak gembira. Ada yang berpelukan bersama teman, ada yang saling berjabat tangan, bahkan ada yang berjoget-joget ria.

"Harap tenang dulu semuanya! Seperti biasa, saya akan menyebutkan siapa siswa-siswi terbaik setiap tahunnya."

Perkataan itu, membuat mereka semua yang semula sibuk sendiri-sendiri menjadi diam memperhatikan. Meski kemungkinan kecil untuk menjadi siswa-siswi terbaik tahun ini sangat tipis untuk mereka yang mempunyai harapan itu. Karna mereka yakin sekali, yang akan mendapatkan predikat itu hanyalah anak kembar dari keluarga Adeno.

"Dan tahun ini, yang menjadi siswa-siswi terbaik dari jurusan IPA adalah Karan Adeno! Kepada ananda Karan dipersilahkan untuk maju kedepan." Karan pun menurut dan melangkah maju ke depan.

Pak Rudi pun melanjutkan perkataannya.

"Dan dari jurusan IPS, yang menjadi siswa terbaik tahun ini adalah Karin Adeno!"

Semua orang yang mendengar nama mereka berdua disebut, tidak merasa asing. Karna mereka memang si kembar yang sama-sama mempunyai otak jenius yang sudah banyak menorehkan prestasi dan sering mewakili lomba-lomba dibidang akademik maupun nonakademik.

Pak Rudi telah menyebutkan nama siswa terbaik dari jurusan IPS, tetapi yang disebut namanya tidak memunculkan batang hidungnya padahal ia yakin sekali bahwa Karin ada ditengah-tengah barisan itu.

"Ananda Karin! Tolong maju ke depan!"

Lagi-lagi Karin hanya diam tetap pada posisinya yang berdiri ditengah-tengah barisan bersama dengan puluhan orang. Tidak ada satupun orang yang berani mengobrol dengannya. Meski terkenal sebagai anak yang baik-baik atau goodgirls, tetapi Karin selalu bersikap cuek kepada siapapun. Ia menutup rapat-rapat akses untuk lebih mengenal dirinya. Ia tidak ingin menarik siapapun untuk masuk kedalam kehidupannya.

"Sekali lagi saya tegaskan, untuk kamu Karin. Tolong maju kedepan! Ini adalah hari spesial untuk kamu dan saudara kamu. Harusnya kamu bangga."

Dengan sangat terpaksa, Karin pun melangkahkan kakinya untuk berdiri disamping saudaranya. Ia berjalan dengan wajah datar tanpa senyum sedikitpun. Sebenarnya Karin tidak ingin maju kedepan, karna ia tidak ingin menjadi pusat perhatian. Ia tidak menyukainya.
"Saya serahkan kepada bapak kepala sekolah, untuk memberikan hadiah kepada Karan dan Karin."

Karan Dan Karin [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang