Wae?

2.5K 155 12
                                    

Baca+vote+komen= dapet pahala:)
Happy enjoy:b
*

*

*

*

*
Pada malam hari di sebuah bangunan tinggi, seorang gadis yang sedang duduk di atas sana sambil mengelus pelan lengannya yang cedera karena ulah sang ayah.

Dengan perban tebal yang menutupi kulit halusnya, menutupi kulitnya dari tangan sampai ke atas sikunya, ia menghela napas.

"Sepertinya aku harus segera kembali, jika tidak aku akan dipukuli lagi oleh orang tua sialan itu" ucapnya.

Sesampainya ia di rumah, ia mengendap-endap masuk menuju rumahnya dan..

"Beraninya kau keluar rumah malam hari seperti ini?!"

"Maaf a-appa, a-aku hanya-"

Bukkkk

"Appa aku mohon jangan memukuliku lagiii" isak gadis itu karena sebuah pukulan mendarat diperutnya.

"Kau tahu ini pukul berapa hah?! Untung aku masih berbaik hati padamu anak sialan! Pergi kau ke kamar sekarang!"

Plakkkk

Gadis itu di tampar dengan sangat keras oleh ayahnya, ia hanya bisa meringis kesakitan. Ayahnya kembali menendang kaki kirinya dengan keras lalu menghempas sebuah vas kaca yang terletak di atas meja padanya.

Gadis itu berusaha berlari dengan kakinya yang pincang menuju kamarnya.

"Bisakah aku melewati semua ini setiap hari? Aku bukan anak yang kuat. Aku lelah Appa aku lelah" lirihnya.

"Lebih baik aku segera mengobati luka luka ini"

Gadis itu berjalan pincang mengambil kotak P3K lalu mengobati lukanya. Ia menghela napas setelah selesai mengobati semua lukanya, lalu berbaring ditempat tidurnya.

***

Pagi hari telah tiba, gadis itu terbangun karena mendengar suara banyak orang di luar kamarnya. Ia penasaran lalu berdiri dan bersiap dengan jaket hitamnya. Lalu keluar dari kamarnya.

Setelah susah payah berjalan ditangga menuju ke bawah, betapa terkejutnya ia melihat ayahnya terbaring di lantai dengan pisau yang tertancap di perutnya.

Gadis itu melihat banyak orang disana dan beberapa polisi, lalu melihat ibunya yang menangis kencang.

"E-eomma? A-apa yang terjadi pada Appa?" ucapnya dengan air mata yang perlahan menetes di pipinya.

"Kau bertanya kenapa?! Ini semua gara-garamu kau pembunuh Jennie-ya!" Teriak ibunya dan mendorong keras tubuhnya.

"A-aku? T-tidak mungkin, untuk apa aku membunuh appaku sendiri?"

"Kau tidak sadar apa yang telah kau buat? Kau bukan anakku lagi! Kau iblisss!"

"Lihatlah disana! Apa itu bukan kau hah? Apa itu bukan kau!?" Teriak ibunya, gadis itu mengalihkan pandangannya tepat ke arah layar yang menampilkan cctv.

Ia sangat terkejut saat melihat dirinya mendekap ayahnya dan menusuknya tepat di perut sang ayah.

Lalu ia melihat pelan ke arah tangannya yang ternyata banyak bercak darah, ia lalu menggeleng sambil memundurkan langkahnya.

"Bu-bukan, aku tidak tahu apa yang terjadi! Ini bukan salahku! Aku tidak sadar apa yang ku lakukan!" Teriaknya.

Orang-orang yang ada di depan rumahnya kini menatapnya penuh ketakutan.

"Maaf nona Kim, kami harus membawamu ke kantor polisi" ucap salah satu polisi yang siap untuk memborgol tangannya.

"Ti-tidak! Ini bukan salahku! Aku tidak tahu apa pun!" Ia perlahan mundur keluar dari rumahnya dan berlari sekencang-kencangnya membiarkan kakinya berlari, beberapa polisi mengejarnya tetapi tidak bisa karena ia semakin mempercepat larinya.

Beberapa lama kemudian, ia lolos dari para polisi itu, polisi itu mencarinya kemana-mana tetapi tidak menemukan keberadaannya, ia kini berada di atas bangunan itu lagi dengan kakinya yang sudah sangat parah.

"Aku tidak tahu apa yang terjadi, aku tidak sadar apa yang ku lakukan, maafkan aku Appa, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi denganku. " ucap nya sambil menatap kembali tangannya yang banyak bercak darah, ia mengelap pelan darah yang ada di tangannya itu.

"A-apa aku...."


























































































"Psikopat?... I like that name" Ucapnya, kemudian menampilkan senyum miringnya.

.

*

*

*

*

*


Happy new year 🥳

PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang