[ 14. Pilihan untuk Kiara ]

88 24 26
                                    

14. Pilihan untuk Kiara.

Tak sedikit pun kah kamu merasa spesial? Jangan terus-terusan menganggap diri mu gagal.

ㅡ TAA_14 ㅡ

Tiga jam telah terlewati dengan di isi pelajaran Olahraga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga jam telah terlewati dengan di isi pelajaran Olahraga. Kini masing-masing murid dari setiap kelas sudah masuk ke kelas nya masing-masing. Di kelas IPA 1 kini sang ketua kelas, Rio, sedang berdiri di depan kelas nya untuk memberikan suatu informasi.

"Duduk dulu lo semua gue mau kasih pengunguman," pinta Rio.

Karena lelah sehabis berolahraga seluruh murid pun duduk di kursi nya masing-masing, tak berniat untuk membantah pernyataan Rio.

"Besok hari Kamis, hari pertama dan terakhir untuk pengumpulan lembar daftar Ekskul. Gue harap besok lo semua bawa lembaran nya, biar langsung bisa kasih ke Dewan nya," tutup Rio.

Teman-teman nya pun serempak mengucapkan 'iya' dan mengikuti ucapan Rio.

Setelah nya, kelas mereka di beri waktu setengah jam untuk mengganti pakaian nya menjadi seragam putih abu-abu lagi oleh guru mata pelajaran selanjutnya.

"Ki! Ngelamun aja lo," sentak Azila.

Kini ketiga gadis itu tengah berjalan di koridor menuju kelas mereka. Kiara, Alena, dan Azila sudah siap dengan baju seragam putih abu-abu.

"Kenapa sih, Ki?" tanya Alena.

Sementara Kiara yang dipertanyakan seperti itu oleh teman nya hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.

"Gue bingung," ucap Kiara sekenanya.

"Bingung kenapa?" tanya Alena.

Kiara menoleh kepada Azila. "Zila, lo pilih Ekskul PMR 'kan?"

"Iya."

Lalu Kiara ke kiri, dimana Alena teman nya sedang berdiri. "Len, lo pilih Ekskul Paskibra, ya?"

"Iya. Pengen nya sih gitu, disuruh sama nyokap gue juga soalnya."

Kiara membuang napas nya gusar. Ah, lalu diri nya memilih Ekskul apa?

"Masuk Ekskul basket aja, Ki, biar bisa deket sama Alben lebih lama," ucap Azila.

Kiara yang mendengar nya sontak langsung memukul pundak gadis itu. "Gila! Ogah banget."

"Tapi, sebenarnya gue juga pingin  masuk Ekskul Basket," lanjut Kiara.

Tatapan nya menelisik ke beberapa kejadian lalu yang di alami nya. Mulai dari pulang sekolah waktu itu disaat Kiara meminta diajari oleh anak kecil, dan membuat kaki nya terkilir. Lalu saat-saat dimana ia dinasihati oleh Kaisar juga Tamara.

"Ya udah kalau lo bener mau masuk Ekskul Basket tapi enggak mau ketemu Alben, gimana kalau lo langsung ikut club basket nya aja?" usul Alena.

TE AMO, ALBEN! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang