[ 25. Mencari ]

61 17 11
                                    

25. Mencari.


Kadangkala, diri sendiri pun menjadi sekat antara tekad dan mimpi yang susah tuk didapat.
ㅡTAA_ 25 ㅡ

Setelah membayar tarif perjalanan, ke tiga gadis itu berjalan beriringan masuk ke dalam mall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membayar tarif perjalanan, ke tiga gadis itu berjalan beriringan masuk ke dalam mall. Di sana sangat ramai, padahal jam sudah menunjukan pukul setengah lapan malam, tapi, lihat saja sekarang banyak orang yang terus datang dan pergi silih berganti.

Kiara membuka ponselnya, menyempatkan diri untuk memberi kabar Kirana jika sekarang ia sedang berada di mall bersama Alena dan Azila.

Bunda 🦜

Bun, Ki ijin pergi ke mall, ya, sama Alena dan Azila juga. Janji enggak bakal pulang malam, deh.

Sekiranya sudah cukup, Kiara menyimpan ponselnya lalu mengejar Alena dan Azila yang sudah berjalan lebih dulu.

"Jadi, letak tokonya ada dimana?" tanya Kiara.

Alena memutar pandangan nya ke sekeliling lantai mall yang tengah ia pijaki, sesekali Alena melirik ponsel. Ia sendiri belum tahu tepat letak toko itu berada dimana.

"Disini ditulis nya sih, toko itu ada di lantai tiga. Mau langsung ke sana?" Alena menunjuk-nunjuk ke arah denah lokasi yang ada diponsel nya.

"Ya udah, ayo langsung ke sana aja."

Ke tiga gadis itu bergegas mencari tangga jalan dan menggunakan nya sebagai perantara untuk naik ke lantai tiga. Mereka sengaja memilih tangga jalan walau tersedia juga lift di mall, karena memang mereka ingin melihat-melihat dahulu.

Sesampai nya di lantai tiga, mereka pun kembali dibuat bingung. Tempat ini begitu luas, sampai Alena sendiri bingung harus pergi ke bagian mana. Akhirnya, Kiara memilih untuk bertanya pada salah satu security yang bertugas.

Security itu menjelaskan dan mengarahkan Kiara serta teman-teman nya letak toko yang mereka maksud. Dengan segera Kiara langsung berjalan ke arah toko tersebut.

"Ini toko nya? Wah ... bagus, ya," ucap Azila terkagum-kagum saat melihat toko serba-serbi Balet yang Alena maksud.

Toko ini memang dari depan kelihatan kecil, namun, jika sudah masuk ke bagian dalam, toko ini benar-benar luas. Cat berwarna merah muda dan putih, memberikan kesan soft saat pertama kali melihat toko. Di bagian depan terpampang besar nama toko, Ladienella Rina's. Nama yang sulit dibaca dan diucapkan memang.

"Gila, bagus banget sih ini toko," gumam Azila dengan masih memandang takjub interior toko.

"Eh, ya udah, ayo Ki, mulai dipilih kostum mana yang lo sukai," ucap Azila yang mulai tersadar dari lamunan nya.

TE AMO, ALBEN! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang