[ 30. Seleksi ]

48 14 16
                                    

30. Seleksi.

Sementara dirumah Kiara ada seorang Alben yang tengah menunggu diluar rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara dirumah Kiara ada seorang Alben yang tengah menunggu diluar rumah.

"Kiara dimana sih?" gumam laki-laki itu.

Selang beberapa menit kemudian ada mobil sedan putih yang memasuki pekarangan rumah Kiara. Lalu dari pintu mobil keluar Kaisar.

"Lho, Al, ada apa ke rumah?" tanya Kaisar.

"Mau ajak Kiara lari pagi lagi, kayak minggu kemarin. Tapi, kayaknya Kiara enggak ada dirumah ya, Bang?"

"Oh, tentang itu. Iya, Kiara 'kan lagi ikut seleksi calon anggota di sanggar tari punya Mama lo, Al," ucap Kaisar.

Alben sangat terkejut mendengar penjelasan Kaisar, lalu dengan segera ia menetralkan kembali mimik wajah terkejut nya tadi. "Sama Om Austin dan Tante Kirana juga disana, Bang?"

"Enggak, kok, Ayah Bunda ada dirumah."

"Tapi, dari tadi Al ketuk pintu enggak ada yang nyaut," ujar Alben.

Kaisar menepuk kening nya. "Ya ampun lupa! Gue 'kan tadi dipinta untuk jemput mereka dirumah nenek. Oke Al, gue mau balik lagi jemput Ayah sama Bunda. Lo kalau mau ketemu Kiara susulin aja ke tempat sanggar nya. Gue buru-bur."

Dengan cepat Kaisar kembali masuk ke dalam mobil dan menjalankan nya menuju rumah sang Nenek. Laki-laki itu lupa jika tadi, Kirana sempat meminta diri nya untuk menjemput mereka di rumah Nenek.

Sementara Alben, dengan segera ia menjalankan motor milik nya menuju sanggar milik sang Mama.

"Astaga ... kenapa lo senekat ini sih, Ki," gumam Alben.  

[ TE AMO, ALBEN! ]

M

asih ditempat dan keadaan yang sama. Kiara dengan rasa gugup yang terus menguak dirongga dada, jari-jari tangannya saling bertaut, berusaha menghalau rasa nervous nya.

Perlahan tapi pasti sound system yang berada diruangan tersebut menggema dengan menyebutkan nama lengkap Kiara.

"Kiara Austiana." panggil panitia melalui sound system.

"Tuh, Ki, giliran lo." Alena berdiri dan menarik tangan Kiara untuk segera berdiri. "Sana masuk, semangat ya!"

Kiara tersenyum simpul lalu mengangguk kan kepala nya. Setelah menghirup napas dan menetralkan debar jantung, Kiara langsung mengikuti tempat yang diarah kan oleh salah satu panitia.

Kiara dengan memakai pakaian balet yang lengkap, mencoba berjalan dengan percaya diri dan memberikan senyuman manis ke arah ketiga dewan juri.

Ruang ini terluhat lebih kecil dari ruang tunggu tadi. Disana terlihat ada sebuah meja panjang yang diisi oleh tiga orang perempuan dewasa, salah satu dari mereka ada Lovandra. Kiara kembali gugup saat pandangan nya bertemu dengan sang idola.

TE AMO, ALBEN! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang