29. PADC (Prana Art Dance Class).
Bunyi dering jam weker milik Kiara mampu mengusik lelap nya tidur. Tangan kanan Kiara bergerak tidak tentu arah, mencari keberadaan jam weker tersebut. Saat sudah menggenggamnya, sontak Kiara langsung mematikan benda itu dan memilih untuk kembali tidur.
Namun, suara gedoran pintu dari luar kamar nya sangat terdengar mengusik ditelinga. Sambil berjalan dengan terhuyung-huyung Kiara memaksakan diri nya berjalan untuk membuka kan pintu.
"Iya, ada apa sih?" Kiara membuka kan pintu kamar, lalu mengusap-usap ke dua mata nya berusaha untuk menghilangkan rasa kantuk.
"Kiara! Ya ampun, lo baru bangun tidur?!" teriak seseorang di depan kamar Kiara.
Kiara tersentak akan teriakan gadis itu. Ia benar-benar membuka mata nya dan melihat ada seorang Alena dan Azila yang berdiri dihadapannya.
Ke dua gadis itu ㅡAlena dan Azilaㅡ langsung menyerobot masuk ke dalam kamar Kiara.
"Kiara! Kenapa lo bengong aja di situ, hah? Cepat mandi, hari ini 'kan lo mau daftar ke sanggar balet itu!" Azila bergerak mondar mandir didalam kamar, gadis itu mengeluarkan tas Kiara dan mengisi nya dengan berbagai macam barang kosmetik.
Sementara dengan Kiara ia masih belum paham apa yang sedang terjadi, pasal nya dia baru saja bangun tidur, jadi masih belum terkumpul dengan baik pikiran nya.
Tapi, seperkian menit kemudian. Kata-kata yang Azila lontarkan berhasil membuat Kiara terpikiran.
Sanggar balet, sanggar balet."Ya ampun! Hari ini pendaftaran nya, ya?!" ucap Kiara.
"Iya, hari ini. Makanya udah lo cepat sana mandi, biar persiapan yang lain gue sama Azila aja yang atur," ujar Alena.
Kiara mengangguk kan kepala nya lalu segera mengambik handuk dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Hampir setengah jam Kiara lakukan untuk mandi dan bersiap.
"Gue pakai baju ini dulu aja, ya," ucap Kiara setelah keluar dari kamar mandi. Ia masih mengenakan celana panjang berbahan katun dan juga kaus lengan panjang berwarna hitam polos.
"Ya udah, paket baju Balet lo juga udah gue masukin ke dalam tas. Sekarang cepat lo pakai sepatu, terus kita pamitan dan berangkat," jelas Azila memberi instruksi.
Dengan kecepatan yang Kiara mampu, ia melakukan itu semua dengan waktu yang sangat singkat. Setelah semua nya sudah siap dan semua barang yang dibutuhkan sudah masuk ke dalam tas. Ke tiga gadis itu bergegas turun ke bawah untuk berpamitan kepada Austin juga Kirana.
"Ayah, Bunda, Ki ijin berangkat sekarang, ya," ucap Kiara sambil menyalami tangan ke dua orang tua nya, lalu diikuti oleh Alena dan Azila juga.
"Ini kamu mau pergi ke tempat sanggar Balet nya Tante Lova, Ki?" tanya Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
TE AMO, ALBEN! [COMPLETED]
Teen Fiction"Antara sedih dan senang. Berliku dan bergelimang dalam hidup. Semua seimbang dan tak perlu untuk bimbang." ㅡ Kiara Austiana Kiara Austiana, gadis remaja yang gila akan tarian. Balet adalah tujuan Kiara menempuh impian dengan tarian indah. Untuk K...