[ 16. Pertemuan ]

91 22 13
                                        

16. Pertemuan.

Jangan pernah salah kan kemampuan diri sendiri. Jika kamu terus menaruh rasa iri, mulai lah lihat dan sadari. Bahwa keberhasilan itu timbul dari rasa percaya diri.
ㅡ TAA_16 ㅡ

Mendengar suara berisik nan gaduh dari depan rumah, sang empu segera bergerak menuju depan rumah nya dengan mengenakan kursi roda yang didorong oleh asisten nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar suara berisik nan gaduh dari depan rumah, sang empu segera bergerak menuju depan rumah nya dengan mengenakan kursi roda yang didorong oleh asisten nya.

Kiara mengalihkan pandangan nya kepada sang idola. "Tante lagi sakit ya?" Kiara mensejajarkan tubuh nya dengan korsi roda yang digunakan Lovandra.

"Eh kamu, Ki. Ini cuma sedikit kecapekan aja, kok." Lovandra mengelus puncak surai milik Kiara dengan lembut.

Kiara tersenyum. Di dalam hati Kiara sedikit sedih karena melihat kondisi sang idola yang tengah sakit dan tidak fit. Wajah Lovandra pucat, bibir perempuan dewasa itu yang selalu menebarkan senyum manis nya kini berubah menjadi pucat pasi. Dan leher yang dilingkari syal tebal berwarna biru navy, dan di sisi kanan nya terdapat bordiran bertuliskan Ballerina Lovandra.

"Ada apa kesini, Ki? Sendirian aja enggak sama Kirana?" tanya Lovandra.

"Enggak, Tante. Aku dipinta Bunda untuk kasih kue brownies dari Bunda buat Tante Lova," ucap Kiara. "Itu, kue nya udah di bawa sama Alben." Kiara menunjuk paper bag yang dipegang oleh Alben.

"Oh gitu, oke deh. Terimakasih banyak ya, Ki, salam juga buat Bunda, Ayah dan juga Kaisar ya," tutur Lovandra.

Sudah setengah jam Kiara berada disana. Sekedar mengobrol dan melihat-lihat koleksi penghargaan milik Lovandra. Kiara semakin dibuat kagum oleh nya, Lovandra sangat gigih dalam mencapai suatu hal.

"Tante, Ki, pulang sekarang ya, takut ke sorean juga," pamit Kiara.

Dengan masih duduk diatas kursi roda, Lovandra tetap mengantarkan Kiara sampai depan rumah.

"Kamu kesini naik sepeda?" tanya Lovandra.

"Iya, Tante. Abang belum pulang masih di kampus nya," ujar Kiara.

"Oh begitu." Lovandra melihat kesekeliling nya, dan tepat sekali saat itu Alben baru saja kekuar dari kamar nya dengan celana training hitam serta baju putih polos dan sepatu olahraga nya.

"Ma, Al berangkat sekarang ya," pamit Alben.

"Kalau gitu kalian bareng aja sana pulang nya," usul Lovandra.

"Eh ... enggak usah Tante," tolak Kiara.

"Iya, Ma, enggak usah. Dia juga pakai sepeda 'kan pulang nya," tambah Alben.

TE AMO, ALBEN! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang