Pertempuran Padang Segara Mayit

894 59 5
                                    

Kubah merah berpendar  terbentuk dari pedang iblis Merah Darah yang diayunkan secara memutar dengan kecepatan tinggi. Membentung benteng perlindungan berbentuk bola.

Itulah jurus 'Kubah Surga Neraka'  yang sudah lama menghilang dari dunia persilatan.

Namun yang lebih hebat lagi setiap kelebat pedang itu menghisap semua bayangan hitam milik Siluman Muka Dua tanpa sisa, seperti dedaunan yang terhisap pusaran air.

Tranggg

Benturan keras terjadi saat senjata mustika masing-masing lawan diadu.

Kontan, senjata Cakar Tulang Perak tercabik menjadi serpihan kecil-kecil.  Siluman Muka Dua terkejut alang kepalang. Tangannya  gemetar akibat bentrokan tenaga dalam  yang dahsyat di kedua senjata tadi. Senjatanya ternyata kalah tajam dengan pedang milik lawan.

Belum habis rasa terkejutnya mendadak pijar merah pedang Merah Darah segera menyambut wajahnya. Siluman itu terdesak dan terpaksa melayang mundur kebelakang, namun pedang Larantuka terus memburu dengan kejam.

Dengan ringan ia melancarkan dua-tiga tusukan ke titik mematikan lawan.

Siluman Muka Dua  mengeluarkan ilmu simpanan dengan mengatupkan kedua tangan didada, mendadak tubuhnya kembali mengeluarkan cahaya kehitaman, berbagai bentuk bayangan hitam mencelat keluar menerjang musuh.

"Kejarr anak-anakku!" bentak Siluman itu bengis.

Kali ini bayangan yang ia keluarkan  bukan ilusi, melainkan arwah penasaran dari korban yang telah ia kumpulkan semasa hidupnya. Bayangan ini bisa mencakar dan melukai secara nyata. Setiap bayangan yang keluar akan melemahkan tenaga dalam yang ia miliki, namun keadaannya begitu terdesak sehingga terpaksa ia mengeluarkan semua ilmu simpanannya.

Candika menjerit melihat bayangan hitam bermata merah berjumlah ratusan menerkam Larantuka.

Namun Larantuka dengan sigap menyambut jurus Selaksa Arwah Mencari Mayat dengan ujung pedang yang diputar bak pusaran air. Puluhan bayangan tersebut terhisap masuk kedalam pedang itu tanpa jejak, sontak tak ada perlindungan lagi untuk Siluman Iblis Muka Dua.

Cresss

Maka pedang iblis Merah Darah tanpa ampun menghujam langsung ke ulu hati, kedua tangan Siluman Muka Dua reflek menggenggam erat bilah merah itu berusaha mematahkan serangan, namun upayanya tak berhasil menghentikan laju mata pedang hingga tubuhnya terdorong kebelakang, menumbuk sebuah batang pohon besar.

Ia terhimpit antara pepohonan dan Larantuka. Darah kental berwarna hitam muncrat dari luka di perut begitu pula dari mulut iblis itu. 

Dia terluka parah, jiwa-jiwanya akan hancur segera. Larantuka musuhnya terlalu kuat, mungkin setanding dengan gurunya Nyi Ratu Gondo Mayit. Kali ini ia terlalu gegabah dan berpikir terlalu cepat. Siapa menyangka Larantuka memiliki kesaktian luarbiasa, dengan mudahnya ia ditaklukan hanya dengan beberapa jurus pedang.

Kepala iblis itu mengejang, meronta berusaha ingin keluar. Ia harus memperingatkan istana Jalma Mati bahwa mereka kedatangan seorang musuh luar biasa tangguh. Namun pedang itu telah meruntuhkan semua kesaktian yang ia miliki.

Tudung hitamnya lantas terbuka dan terlihat pemandangan mengerikan. Ternyata mukanya polos tak memiliki mata,  telinga  dan lubang hidung sama sekali. Hanya ada mulut lebar bergerigi tajam bak gergaji berselimut darah kehitaman. Suaranya melengking mengerikan menandakan sakit tak terkira tanda dekatnya ajal.

"K-kau, jurus itu,  bagaimana bissa mengeluarkan ilmu kegelapan? Kegelapan tak mungkin bersanding dengan cahaya!" keluh Iblis itu dengan nada sekarat. Penuh rasa penasaran.

LARANTUKA  PENDEKAR CACAT PEMBASMI IBLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang