S13. Who Is Your Favorite Person?
Ini part terpendek dibandingkan semua part di work ini. Karena makin banyak ghost di lapak Cia, jadi per part-nya nggak usah panjang-panjang, lah, ya. Enggak tau kalau nanti udah mau pada nongol, mungkin part panjangnya kukembalikan lagi. Hehehe.
Selamat membaca :)
💛💛💛 jangan lupa.🍁🍁🍁
Yang selalu terlihat penuh canda.
Yang selalu mencipta tawa.
Yang selalu berusaha baik-baik saja.
Di balik itu semua ia menyisa luka.
Yang entah bagaimana, tersebab terbiasa,
perlahan mengering, dan melahirkan hampa.
-Peachia Canna Indica"Lo tau nggak, kenapa kalau goreng ikan, kepala ikannya jangan dibuat sejajar?" Obrolan random dibuka. Pertanyaan itu tentu saja berasal dari gadis yang kini kembali pada kursi nyamannya.
Duduk di barisan kelima bangku penonton gedung olahraga, sembari menatap lurus kumpulan pemuda yang kini sedang berlatih di tengah lapangan. Turnamen yang diadakan untuk memperingati Dies Natalis¹ sekolah mereka hanya tersisa sebulan lagi. Pertandingan antar sekolah yang akan ditutup dengan pentas seni nantinya.
"Enggak. Kenapa?" Jawaban Eca mengembangkan senyum Cia.
"Supaya ..." Cia menemukan ekspresi penasaran di wajah temannya. "ikannya nggak ngobrol! Hahaha ...." Ia terbahak sendiri.
Ada jeda yang membiarkan suara tawa Cia terdengar di sana. Sebelum dahinya kembali menjadi korban timpukan botol mineral kosong dari Vanessa.
"AW! VANESSA LO MAU MATI?!"
"Nggak lucu!"
"Ish!"
Cia mengusap dahinya seraya kembali bersandar di kursi. Bibir gadis itu cemberut, sesekali menggembungkan pipi. Untuk beberapa menit setelahnya, yang mengisi senyap di antara mereka hanyalah sorakan pemandu saja. Hari ini sepertinya sedikit berbeda, sebab si biang rusuh yang biasanya bernyanyi menyaingi cheerleaders sedang tak berminat untuk banyak bersuara.
"Ci," panggil Eca pelan.
"Hm?"
"Lo lagi ada masalah?"
Cia menoleh. "Kenapa mikir gitu?"
Eca yang masih memandang ke arah lapangan mengedikkan bahu. "Lo keliatan nggak begitu konsen dari tadi. Dan, dengan kecerobohan lo nemuin Theo di kelasnya jadi bukti kalau lo lagi ada pikiran."
Mendengar itu, Cia tersenyum tipis. "Ck! Mana ada gue banyak pikiran. Lo terlalu overthinking."
"Iya juga, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITAIRE ✔️
Teen FictionFOR SERIES Sequel of For Rayden & For Shanum "Uncheerful Inside" Kisah ini bermula dari gadis bernama Peachia. Menceritakan masa remaja yang tak seindah dipandang mata. Mengungkap kesedihan yang terpendam, menguak kesetiaan dibalik nama persahabatan...