S18. The Crazy Peachia
Jadi, spesial part belum bisa aku publish karena target nggak sampai. Kali ini 400 votes dan 500 komen deh kalau masih mau spesial partnya, kalo mau aja, sih, enggak juga gapapa wkwkwk.
Dan, part ini isinya sama kek judul, full of Peachia's crazy. Nggak terlalu panjang tapi semoga kalian nggak malu 🤣🤣
Jangan lupa 💛💛💛-nya!🍁🍁🍁
Satu hal yang membuatnya berbeda.
Semestanya pancarona.
Tak peduli di mana pun ia berada.
Semua pasang mata pasti menemukannya.
Sebab, ia memang diciptakan untuk melukis bahagia.
-Fabian Khasava RSebagai calon jodoh yang baik sudah sepatutnya ia hadir di setiap pertandingan Fabian. Biarkan saja jika ada yang tidak setuju dengan pemikirannya, yang terpenting menurut Cia hal tersebut berada di urutan utama. Menonton turnamen setiap hari juga bisa mengalihkan pikirannya. Selama seminggu ini Cia rutin mengisi kursi penonton baris kelima dengan toa putih di tangan kanannya. Menjadi pemandu sorak dadakan walaupun tim penyorak Megantara di pinggir lapangan sudah ada. Gadis itu tidak peduli saat Ella atau Sien menatapnya tak suka yang terpenting ia tetap bisa berteriak bebas mengalahkan suara supporter lainnya. Meski di waktu-waktu tertentu, Cia akan mengambil kesempatan untuk mendatangi lapangan futsal sebab Theodore Kaiden juga mengikuti perlombaan di sana.
Cia tidak bisa terlalu sering menonton Theo karena tak ingin Bian ataupun Axel mencurigainya, itu juga saran dari Theo agar hubungan keduanya tidak terlalu mencuri perhatian. Selama ini, orang-orang mengetahui mereka tidak memiliki kedekatan apa pun. Terlebih semua orang tahu jika selain Cia yang bucin akut pada Fabian, dua pemuda yang dikenalnya dekat itu pun tidak pernah terlihat memiliki hubungan baik. Juga mengingat hasil penyelidikan sahabat kecilnya itu berhubungan erat dengan salah satu teman di perkumpulan Theo sendiri.
Benar. Pelaku yang membantu Oceanne menyembunyikan mobil gadis itu adalah teman Theodore. Si gelembung yang mirip Boboho bernama Tobi. Cia bahkan sampai dijitak Theo saat menyeletuk ketika mereka melihat rekaman video di mana Tobi menyimpan mobil Sien beberapa hari lalu.
"Nama dia siapa?" tanyanya masih dengan bibir memberengut tak suka.
"Tobi."
"Hah?"
"Tobi."
"Ish, Tobi kok kayak tai― aw, sakit, Kai!" Theo menjitak kepalanya.
"Mulut lo!"
"Abis temen lo menjijaykan. Masa pelaku kejahatan malah dibantu!" tukasnya.
Sekarang Cia mendengkus sambil menyeruput susu buah persiknya kuat-kuat. Mengingat pemuda bertubuh tambun yang sempat memandangnya tak suka ketika dia melabrak Theo beberapa waktu lalu itu membuat Cia ingin meninjunya barang sekali saja. Sayang keinginannya itu pasti hanya sebatas angan, sebab ia harus melewati Theo terlebih dahulu. Kata Theo, Cia tidak bisa sembarangan bermasalah dengan Tobi. Pemuda itu anak dari salah satu orang partai, tak bisa disentuh dengan mudah jika Cia ingin hidupnya damai.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITAIRE ✔️
Fiksi RemajaFOR SERIES Sequel of For Rayden & For Shanum "Uncheerful Inside" Kisah ini bermula dari gadis bernama Peachia. Menceritakan masa remaja yang tak seindah dipandang mata. Mengungkap kesedihan yang terpendam, menguak kesetiaan dibalik nama persahabatan...