KALI INI AKU MAKSA WKWKWK
PART TERAKHIR akan DIPUBLISH kalau sudah lebih dari 500 Votes dan 800 comments! Sanggup?? Pencet bintang sebelum off data tuh nggak bikin jari kalian patah kan??? Sok atuh pencet ya, moga-moga dibales kebaikannya sama Allah. Nyenengin penulis setelah dapet bacaan gratis teh bisa kan yak? HeheheheHAPPY READING, YELLOW SQUADS!
p.s : momen Cia-Bian di makam Ayah Arham cuma ada kalau nanti naik cetak.
🍁🍁🍁
SPECIAL PART
HOLIDAY IN PALEMBANGAda quote yang berbunyi,
"Enjoy every moment."
Sekarang, aku mengerti makna kalimat itu.
Sebab saat perpisahan akan mendatangimu,
semua hal yang meski sepele pun terasa berharga bagimu.
Jadi, simpan baik-baik memori itu.
Karena suatu saat kita pasti merindu.
-Peachia Canna Indica.Ada yang menjadi favorit seorang Peachia saat pesawat lepas landas. Hamparan putih bak gumpalan salju di musim dingin yang menutupi seluruh cakrawala siang selalu mampu menelurkan senyum di bibirnya. Mata bundar itu tak henti menilik jendela kecil di sebelah kiri, seolah merasakan separuh dirinya terbang meninggalkan semua kegundahan di bawah sana.
"Kata orang tua dulu, kalau seseorang yang sudah meninggalkan dunia, dia akan ada di atas sini. Menjelma menjadi bintang, yang turut menoreh senyum setiap malam, pada mereka yang selalu merindukan," gumamnya seorang diri, "meskipun itu cuma ungkapan sesaat pada anak kecil, tapi cukup untuk membuatku merasa Ayah selalu hadir menemani."
Lamunannya terpotong saat pramugari membagikan makanan yang dibalas Cia dengan senyum tipis. Memilih meletakkan kotak berisi roti dan air mineral itu di atas meja kecil, ia menoleh pada dua penumpang di sebelahnya, tidak ada yang terjaga. Syukurlah, itu berarti gumamannya tak akan mengganggu mereka.
Selalu ada rindu yang menelusup semakin dalam saat burung besi ini membawanya semakin dekat dengan tujuan. Pada sebuah kota yang mengisi semua kenangan masa kecilnya, tempat ia melukis semua memori bahagia tak terlupa.
"Aku enggak sabar bawa dia ketemu Ayah. Nanti kita ketemu, ya, Ayah. Secepatnya." Cia berujar seraya mengembuskan napas pelan.
Getar di dalam sana mengartikan bahwa hanya dengan menyebut satu kata –ayah– saja sudah mampu membuatnya hampir meneteskan air mata. Semua kenangan yang ia miliki tentang ayah, meski mulai mengabur terkikis waktu, tetapi tak akan pernah menghilang. Ayah itu cinta pertama, lelaki terbaik dalam hidupnya, yang sosoknya diam-diam menjadi ukuran untuk Cia menetapkan hati nantinya.
Ayah, Canna kasih tau satu rahasia. Kenapa Canna begitu menyukainya? Dia bukan hanya orang yang baik, bukan hanya sosok yang selalu menyalurkan kenyamanan. Namun, ada satu alasan terpenting, karena dia ... mirip Ayah. Lesung pipinya, tatap lembutnya, senyum hangatnya, dan satu tahi lalat di pipi kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITAIRE ✔️
Novela JuvenilFOR SERIES Sequel of For Rayden & For Shanum "Uncheerful Inside" Kisah ini bermula dari gadis bernama Peachia. Menceritakan masa remaja yang tak seindah dipandang mata. Mengungkap kesedihan yang terpendam, menguak kesetiaan dibalik nama persahabatan...