S17 - Learn and Shine With Megantara

3.7K 801 753
                                    

S17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S17. Learn and Shine With Megantara

Setelah kemarin diserbu keolengan hehehe sekarang kita adem dulu, ya. Suit-suit dan rusuh dulu sama mereka hihiww~~ ini panjang jadi jangan lupa 💛💛💛 dan votesnyaaa ^^ oh, iya, author notes di bawah jangan lupa baca :)

Happy Reading, Pasukan Kuning!


🍁🍁🍁
Terbiasa ditinggalkan.
Terbiasa dengan tawa kepalsuan.
Terkadang membuatku sedikit egois dalam membuat pilihan.
Aku tak ingin kau pergi meninggalkan.
Tidak juga ingin dia berbalik mengabaikan.
Aku ... ingin kalian.
Sangat egois, bukan?
-Peachia Canna Indica

Playlist :
I Like Me Better (Cover)
by Jung Jaehyun


"Dari mana aja?"

"Tidur."

"Tidur?"

"Hu-um. Maaf nggak dengar telponnya."

"Okay. Sleep well again then, Canna. Jangan banyak pikiran."

Cia kembali mengantukkan dahinya pelan di pembatas atap gedung kala mengingat jawabannya atas telepon Bian semalam. Sudah hampir tiga jam ia merengek tak jelas di sana karena merasa bersalah.

"Tidur, tidur, tidur, tidurrrrrrr huhuhu kenapa pake bo'ong segala, sih, ya amponnnn!" Gadis itu mengacak rambutnya sendiri sembari mengulang kalimat yang sama entah sudah berapa kali.

Peachia memilih menepi, bersembunyi di atap gedung bahkan sejak tadi pagi. Sabtu ini semua murid memang dibebaskan dari pelajaran sebab turnamen akan dimulai pada pekan depan. Semua cabang olahraga dan beberapa ekstrakurikuler lain yang turut bergabung dalam perlombaan tahunan sedang melakukan persiapan terakhir. Termasuk tim basket yang hari ini memakai lapangan outdoor sehingga Cia bisa melihat bayangan para punggawa oranye tersebut meski matanya menyipit. Juga tim pramuka di mana Vanessa berada di dalamnya sehingga saat ini Cia harus puas meratap seorang diri.

"Begini banget nasib cewek cantik, sekalinya dikasih malaikat penjaga yang diturunin langsung dua. Satunya baikkkk banget macem malaikat Ridwan, satunya kenapa mirip malaikat Izrail, yak?!" ocehnya sendiri sembari meletakkan dagu di pembatas rooftop dengan pandangan tak teralih dari lapangan bawah. Tangan kanannya memegang teropong hitam kecil dan setia memperhatikan sosok bernomor punggung 02 yang kini berhasil membentuk senyum di bibir Peachia. Bian baru saja menambah skor timnya. "Dari jauh aja ganteng banget, Jodohnya Cia," lanjut gadis itu diikuti cengiran lebarnya.

"Gue pro―!"

"Allahu Akbar!" Cia terjungkal ke belakang.

Gadis itu menoleh kesal ke arah seseorang yang berhasil mengejutkannya. Sedangkan sang pelaku malah bersedekap menahan tawa.

SOLITAIRE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang