FOR SERIES
Sequel of For Rayden & For Shanum
"Uncheerful Inside"
Kisah ini bermula dari gadis bernama Peachia. Menceritakan masa remaja yang tak seindah dipandang mata. Mengungkap kesedihan yang terpendam, menguak kesetiaan dibalik nama persahabatan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa 💛💛💛 dan vomennyaaaa ya :) Aku update hari ini karena takut nanti malam nggak bisa lanjutin. Nah, kalau kalian mau lanjut next part cepat, ramein dah part ini! Vote dan komen >450, besok aku lanjut next part-nya. Berani???
Theodore Kaiden Everything What You See Doesn't Always A Reality
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selalu ada alasan mengapa benci itu tertanam, layaknya kata cinta yang tidak pernah datang dalam semalam. Sewaktu kecil, dunianya mengenal warna. Hidup bahagia bersama ibu yang mencintainya, juga sosok gadis cadel yang pernah memarahinya karena terlalu pendiam, gadis yang menjadi satu-satunya teman tanpa pernah bertanya apakah kamu punya ayah padanya, gadis yang hingga saat ini diam-diam selalu ia jaga. Cukup mereka, Theodore Kaiden tidak meminta apa pun lagi pada semesta. Seandainya bumi bisa berhenti berputar, Theo ingin dunianya diisi oleh mereka saja. Ia tidak pernah berharap mengenal ayahnya, tak pula ingin menyandang nama Maheswara. Namun, bukankah semesta memang selalu suka bercanda?
Saat itu, ia sangat ingat ketika seseorang tiba-tiba datang ke rumah kecilnya. Membuat ibu menunduk ketakutan dan tak berani menatap mata pria berjas mahal tersebut. Dengan wajah angkuh, tanpa rasa bersalah pria itu berkata bahwa beliau adalah ayahnya. Ayah kandungnya. Sosok yang selama 5 tahun itu tak pernah dikenalnya, sosok yang telah menelantarkan ibu dan dirinya.
Pria itu menginginkannya, meminta –atau tepatnya memaksa– ibu untuk menyetujui agar Theo tinggal bersama dia. Meski dulu Theo tak mengerti mengapa ibu mengizinkan, tetapi kini saat mengetahui apa alasan seorang Putra Maheswara mencarinya sudah cukup membuatnya memahami. Ibu hanya ingin melindunginya.
Hanya satu pesan ibu yang menjadi pengingatnya saat mereka harus berpisah dulu. "Kai akan tinggal dengan Papa, tetapi Ibu hanya meminta satu hal pada Kai. Tolong jangan menjadi seperti Papa. Kai memang harus menghormati orang tua namun Kai juga harus belajar memilah mana yang baik dan buruk. Ibu tidak ada di sana untuk menjaga Kai, tetapi Kai tetap bisa meminta nasihat Ibu kapan pun Kai butuh. Hubungi Ibu saat Kai bingung, marah, sedih, ataupun senang. I will always be there whenever you need me. Tolong, tetap jadi putra Ibu yang baik, ya, Sayang."
