FINAL CHAPTER
S29. Teenager Universe is Ended [2]Sudah sampai di part terakhir. Kuharap, kalian yang belum pernah menampakkan diri, mau menyisihkan satu detiknya untuk menekan BINTANG sebagai bentuk apresiasi terakhir. Semoga menjadi berkah untuk kalian semua.
💛💛💛
Untuk Cia. Untuk Bian. Untuk Kai. Untuk Angels. Untuk semuanya. Dan, untuk kalian!Enjoy your last snack, Yellow Squad!
Mulmed Playlist :
Tuhan, Jagakan Dia.
[Chyntia Gabriella Cover]
~ coba dengerin sambil baca part ini ~🍁🍁🍁
Mari ucapkan selamat tinggal pada fase terindah setiap insan di dunia.
Sebab, masih banyak tanggung jawab pada diri sendiri juga orang tua.
Bila membahas cinta memang tidak akan ada habisnya,
tetapi bukan berarti kita mengenyampingkan hal penting lainnya.
Ada sebuah 'cita' yang tak bisa dilupakan eksistensinya.
Sebuah pilihan wajib untuk masa depan setiap manusia.
-WINKA.Cia hanya tersenyum sangat tipis. Sebenarnya, tak ingin membuka topik ini, sebab dengan kedatangannya ke panti, sudah cukup membuatnya sekuat tenaga menenangkan diri. Hanya tersisa dua hari lagi, setelah itu seseorang yang selama dua tahun ini hadir dalam dunianya akan pergi, dan tidak pernah tahu kapan mereka akan bertemu nanti.
It's okay, Peachia. Bukannya lo udah tahu kalau ini adalah konsekuensinya?
"Kakak juga jangan pergi, ya. Meskipun udah nggak ada Kak Bi di rumah, sering-sering main, ya, Kak?" Permintaan itu membuat Cia tertegun sejenak.
"Enggak janji. Karena kelas 12 nanti, gue pasti bakal sibuk," jawabnya diplomatis.
Fania mengangguk dan tak bertanya lagi. Mungkin gadis itu juga mencoba memaklumi dirinya yang pasti akan terasa berat untuk mendatangi rumah Ravindra. Tidak terjalin ikatan apa pun antara dirinya dan sulung keluarga itu, sehingga Cia pun tak berharap banyak serta sekuat tenaga membentengi hatinya.
"Kak Cia, nyanyi, dong!" Sampai seseorang bersuara. Adit namanya. Anak laki-laki kelas 5 SD itu menariknya menuju taman yang sudah dipenuhi anak-anak panti lainnya.
"Ayo, nyanyi, Kak! Tadi kita udah dengar Kak Farhan nyanyi, suaranya bagus!" sambung yang lainnya.
Cia yang sudah sampai di tengah taman hanya tertawa. Gadis itu menoleh pada Fania yang juga antusias bergabung bersama mereka. Sementara itu, Bu Fitri terlihat menggeser pintu kaca yang membatasi taman dan ruang tengah, semua orang menatapnya dari sana.
"Ayo, dong, Kak Cia nyanyi! Gue mau denger suara calon kakak ip―" Teriakan Farhan terhenti saat Cia menatapnya lekat. Si bungsu Ravindra itu mengerling jahil ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITAIRE ✔️
Teen FictionFOR SERIES Sequel of For Rayden & For Shanum "Uncheerful Inside" Kisah ini bermula dari gadis bernama Peachia. Menceritakan masa remaja yang tak seindah dipandang mata. Mengungkap kesedihan yang terpendam, menguak kesetiaan dibalik nama persahabatan...