S27 - Try To Settle Everything

3.7K 745 776
                                    

S27

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S27. Try To Settle Everything


Katanya, yang paling melelahkan itu berekspektasi pada manusia. Jadi, silakan gunakan keikhlasan hati saja untuk memberi dukungan pada part ini. 💛💛💛 untuk Peachia. Selamat membaca semuanya :)

[kalo ada author notes di bawah itu jangan dilewati, dibaca, dipahami, biar enggak nanya-nanya mulu, bosen jawabnya. tq.]




🍁🍁🍁
Dari semua hal yang terjadi dalam hidup.
Aku yakin Tuhan memberikannya bukan tanpa maksud.
Meski terasa rumit untuk dimengerti.
Meski ternyata sulit untuk dipahami.
Keegoisan diri bukanlah sebuah solusi.
Dan, menerima dengan hati lapang
adalah hal yang aku pelajari.
-Peachia Canna Indica




Gadis dengan pucca hair itu mengetukkan jemarinya di atas meja, sesekali menyesap langsung peach smoothie yang diam-diam ia rindukan setelah seminggu absen dari kedai milik Bethany ini. Ada embusan napas pelan saat netranya menatap lurus pintu masuk BobaMoza meski pikirannya tak ada di sini.

"Setelah bagi rapor, itu artinya jatah waktu ketemu Kak Bi makin mepet," gumamnya seraya menyandar ke kursi dan bersedekap. "Itu artinya juga, siap-siap enggak ketemu dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. Ck, gini amat nasib percintaan gue," lanjutnya.

"Iya, miris!" Cia tersentak saat seseorang berbisik dari samping telinganya.

Keturunan Mahendra itu mendelik ketika menemukan Orchidia menyengir tanpa rasa bersalah. Gadis tinggi yang telah menjadi sahabatnya sejak pertengahan SMP itu menarik kursi di sampingnya dan ikut menyesap minuman favorit Cia.

"Gue kadang penasaran sama minuman lo ini, tapi ternyata ..." Orchid menatapnya. "B aja."

Satu jitakan diberikan sebagai hadiah dari Cia untuk temannya. Ia sedang tidak mood memperpanjang masalah di sini terutama setelah Anindya mengambil keputusan untuk kembali ke kota kembang. Kedai ini terasa lebih sepi padahal pengunjung lain masih sama ramainya.

"BANG AGA, CHOCO BROWN SUGAR WITH EXTRA BOBA PLUS CHEESE yang banyak yaaa!" teriak Orchid membuat Cia harus memiringkan kepala agar telinganya tidak terkontaminasi.

Ganggara hanya memberikan tanda 'oke' pada gadis itu. Sebelum Orchid mengikuti Cia menopang dagu di sebelahnya.

"Sepi, ya, nggak ada Kak Piyur," ucapnya pelan.

Cia mengangguk lemah. "Meski mirip Mak Lampir begitu, tapi ya ini BobMoz tetep aja rasanya beda," balasnya setuju.

"Apa kita perlu seret ke sini aja lagi, ya, Yul?" usul Orchid yang membuat Cia banyak-banyak istigfar karena mood-nya belum pulih seratus persen.

SOLITAIRE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang