S28 - Teenager Universe is Ended [1]

2.8K 645 505
                                    

S28

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S28. Teenager Universe is Ended [1]


Partnya kepanjangan jadi dibagi 2. Kalau mau cepat dipublish "The Real Last Part"-nya, aku kasih kemudahan 200 votes dan 350 komen aja. Biar aku DOUBLE UPDATE.



🍁🍁🍁
"Live simply. Dream big. Be grateful.
Give love. Laugh lots."
That is the teenage rules.
-Peachia C Indica.



Lima bulan berlalu begitu cepat. Tidak ada yang menyangka jika detik-detik terakhir sebuah perpisahan akan terjadi di antara mereka semakin dekat. Kafetaria yang biasanya ramai itu mendadak terasa lebih hening, sudah beberapa hari ini memang semua siswa-siswi disibukkan untuk acara prom night Megantara High School yang selalu membekas.

Hanya segelintir yang mendatangi tempat makan di lantai satu MHS ini. Termasuk gadis buah persik yang sibuk mengunyah baksonya. Peachia tidak menghiraukan beberapa orang di sekitarnya, ia hanya sesekali mengangguk untuk membalas adik kelas yang menyapa.

"Lo sadar nggak kalau lo jelek?!" Tentu saja itu bukan ditujukan padanya.

Namun, kalimat itu mengambil atensi mantan anggota penegak disiplin rahasia yang kali ini mengernyit seraya menatap tiga orang di sudut kanan, menatap mereka mengelilingi satu gadis berkuncir kuda yang terlihat menunduk.

Ini gue baru pensiun berapa bulan udah muncul aja titisan mak lampir lain?!

"Ma-maaf ...." Kalimat si kuncir kuda itu dipotong.

"Gue udah bilang, lo nggak pantes ngisi acara di prom night nanti. Lo punya apa memangnya? Muka jelek begini, perawatan nggak pernah, masa nggak punya malu buat tampil di depan kakak-kakak kelas high level, hah?!" Kali ini gadis yang sejak tadi bersedekap dan berdiri di tengah itu angkat bicara.

"Gue nggak tau―"

"Makanya lo ngomong dong sama Miss Natalie, gue udah nyuruh lo ngundurin diri, kan?! Kenapa masih maksa maju?!" Sekarang, si rambut sebahu di samping gadis bersedekap tadi yang bersuara. Bahkan sempat menoyor si kuncir kuda keras. Membuat seseorang yang sejak tadi mengunyah bakso itu berdecak dan mendengkus.

Emang jiwa pem-bully orang-orang tuh suka keluar kalau ketemu mereka yang dianggap di bawah level, ya? Memangnya standar manusia itu ditunjukin dengan apa, sih? Kecantikan? Kepintaran? Kekayaan? atau ....

Seseorang menoyor Cia. Memotong lamunannya.

"Kenapa diem aja lo?" Vanessa adalah pelakunya.

Cia mendelik ke arah sahabatnya dan kembali menatap tiga orang yang masih memaksa si kuncir kuda tadi.

"Pokoknya gue nggak mau tau, lo harus ngundurin diri. Gue mau nyanyi di prom night nanti." Si gadis di tengah itu kembali memaksa.

"Iya bener. Lo harus ngundurin diri. Ini kesempatan terakhir Bebby buat ngutarain perasaannya sama Kak Bian tau!" sambung antek gadis tadi.

SOLITAIRE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang