S25. Mother and Daughter
Ini sangat panjang. Semua kebingungan, semua pertanyaan, semua rasa penasaran, yang mungkin selama ini hinggap di benak kalian, semoga terjawab di sini. Dari judulnya aja mungkin bisa bikin mewek, bisa juga bisa sesak napas. So, be prepared, teman-teman baik :)
Jangan lupa 💛💛💛 dan vommentnya. Happy reading, Pasukan Kuning!
🍑🍑🍑
Tujuh belas tahun hidup di dunia.
Rasanya ingin sekali aku bertanya.
Pada sosok yang perhatiannya telah lama kulupa.
Sosok yang diam-diam kurindu kasihnya.
Bahwa sebenarnya ...
"Apa arti hadirku dalam hidup Mama?"
-Peachia Canna Indica"KUNTI KESEMEKKUUUU!!!"
"HEH, TOA BANTET, MASUK LO?!!"
"MARMUT LIARKUUU!!!"
"SI TOA DATENG?!!"
Paduan suara mendadak dari empat suara berbeda itu membuat Cia segera beringsut ke punggung Fabian. Gadis itu mencibir dan memberengut mendapati Vanessa, Axel, Jordan, dan Eivmin menyengir di depan mereka. Merasa seperti ada yang salah mengingat orang-orang gila dalam dunianya itu menyambutnya dengan ceria.
"Pada abis obat semua, ya?" Pertanyaan Cia membuat Bian tergelak, sedangkan empat temannya berdecih kesal.
"Pergi aja sana lo!!" usir Axel yang tak sampai sedetik pemuda itu kembali berteriak. "Sakit, anj*r! Vanessa lo mau jadiin gue kambing guling?!" protesnya karena Eca menjambak dan menendang kaki Axel.
"Bar-bar amat lo, Ca!" sindir Eivmin segera menyelamatkan sang cassanova Megantara itu.
"Lo semua aja yang pergi sana! Bosen gue ketemu lo-lo mulu!" balas Eca, membuat Jordan yang semula ingin berujar pun kembali melipat bibirnya.
Sedangkan Cia hanya menggeleng pasrah. Tiga hari menghilang, teman-temannya ini bukan bertambah waras malah semakin gila. Bagaimanalah dia bisa waras sehari kalau dikelilingi manusia macam mereka? Dan juga, sejak kapan mereka berempat jadi sedekat ini?
"Udah, sih. Pagi-pagi ribut aja. Iya tau, iya tau, kalian kangen sama gue. Nggak usah segitunya keleus kalo mau minta foto," seloroh Cia asal. "Sini, sini, siapa yang mau foto duluan? Ayo, sini diri samping gue!" Gadis itu mengerjapkan matanya seraya tersenyum dibuat-buat.
Bian sendiri kembali menggeleng menatap Cia yang mulai membalas teman-temannya. Sedangkan Eca, Axel, Jordan, dan Eivmin yang sempat terdistraksi sebentar, kemudian heboh mendekat dan mengeluarkan ponsel mereka. Sebuah kejutan sebab keempatnya mengikuti tingkah gila Peachia. Meski itu tidak berlangsung lama, karena setelah Eca menghidupkan kamera depan ponselnya dan mengambil gambar, Cia langsung diserbu oleh mereka. Si absurd Megantara itu harus pasrah pipinya dicubit oleh Vanessa, rambutnya diacak-acak oleh Axel, Jordan, dan Eivmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITAIRE ✔️
Dla nastolatkówFOR SERIES Sequel of For Rayden & For Shanum "Uncheerful Inside" Kisah ini bermula dari gadis bernama Peachia. Menceritakan masa remaja yang tak seindah dipandang mata. Mengungkap kesedihan yang terpendam, menguak kesetiaan dibalik nama persahabatan...