[1] Miracle Pill Maker Bullies the Boss

038. Ada Apa Dengan Aksi Gadis Baik?

“Huo Yao, Dekan memintaku untuk memberitahumu ini. Dia berhasil mengambil Surat Penerimaan dari satpam itu. Pria itu menderita diare dan lupa membawa ponselnya, yang menyebabkan kebingungan besar di pagi hari. Jangan biarkan itu mengganggumu.”

Chen Yu memberi tahu Huo Yu apa yang Dekan perintahkan untuk dikatakan.

Huo Yao memikirkannya dan berkata, "Bu Chen, aku mengerti. "

Jawaban Huo Yao sopan. Chen Yu tidak bisa membantu tetapi mengatakan beberapa kata lagi. “Kamu baru saja datang ke sekolah kami, dan mungkin perlu menyesuaikan diri. Juga, metode pengajaran yang kami adopsi di sini berbeda dengan metode pengajaran di sekolah daerah. Tahun senior adalah tahun terpenting dari semuanya. Jika kamu memiliki pertanyaan, pastikan kamu bertanya kepadaku. Oke?"

Huo Yao menatap Chen Yu.

Yang terakhir ini tinggal selangkah lagi untuk mengucapkan kata-kata, "aku tahu kamu miskin dalam pelajaran, dan aku hanya mencoba membantumu".

Huo Yao balas menyeringai dan berkata, "Bu, kamu bisa lebih mempercayaiku."

Huo Yao terdengar percaya diri.

Seringai Huo Yao menarik napas Chen Yu. Setelah beberapa saat, Chen Yu hendak mengatakan sesuatu, hanya untuk memperhatikan bahwa Huo Yao telah pergi.

Siswa ini… mungkin tidak seburuk yang disarankan Wei Mingzhe.

***

Begitu Huo Yao keluar dari kampus, teleponnya mulai berdering. Dia mengeluarkannya dan melihat bahwa itu adalah nomor yang tidak diketahui.

Pada saat yang sama, dia mendengar seseorang membunyikan klakson mobil. Sedan hitam yang familiar jatuh ke pandangannya.

Huo Yao mengangkat alisnya. Dia tidak mengangkat telepon dan berjalan menuju mobil.

Jendela diturunkan, dan orang yang dia temui pagi ini, menampakkan dirinya. "Mau tumpangan?"

"Mengapa? Apakah kamu mentraktirku makan malam?” Huo Yao belum masuk. Dia juga tidak bertanya padanya apakah dia menunggunya dengan sengaja.

Min Yu tersenyum tipis, yang menghapus sebagian dari rasa dingin di wajahnya. "Tentu saja, tak masalah."

Huo Yao membuka pintu belakang dan menjawab. "Baik. Tapi aku harus pulang tepat setelah makan malam. Orang tuaku akan khawatir jika aku pulang terlambat.”

Setelah dia masuk ke mobil, Huo Yao mengirim SMS ke Song Ning.

“Sejak kapan kamu mulai berperilaku baik?” Min Yu menyalakan mobil. Dia menatap Huo Yao dengan tidak percaya. Dia sedang memikirkan gadis tetangga yang sering memanjat tembok di malam hari, hanya untuk bersenang-senang.

Huo Yao berbalik dan menatap matanya. Alih-alih menjawabnya, dia malah bertanya. “Kapan aku tidak menjaga diri sendiri?”

Min Yu tertawa dan menggelengkan kepalanya. Jika dia mengatakan kepadanya bahwa dia telah melihatnya beraksi, dia mungkin akan menuduhnya menguntitnya. Karena itu, dia memilih untuk tidak menjawab pertanyaan tersebut.

Tidak lama kemudian, Min Yu menghentikan mobilnya di depan sebuah restoran masakan rumahan pribadi. Dekorasi tempat itu terlihat sangat indah.

Mereka pergi ke kamar pribadi. Huo Yao meletakkan tasnya dan mengambil menu. Dia telah memesan beberapa hidangan sebelum dia ingat pria yang duduk di seberangnya.

Min Yu menambahkan dua hidangan lagi dan menyuruh pelayan pergi, hanya menyisakan dia dan Huo Yao di kamar.

Huo Yao sedang bermain di teleponnya ketika dia bertanya dengan suara santai. “Bagaimana kamu mendapatkan nomor teleponku?”

Dia tidak ingat telah memberinya nomor teleponnya.

Min Yu menuangkan secangkir teh untuk dirinya sendiri. Uap yang menyelimuti tersebar di udara.

Dia berkata, "Nenekmu menyuruhku untuk menjagamu."

Huo Yao menatap Min Yu dengan heran. Dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan mendengar kata-kata seperti itu dari mulutnya.