[1] Miracle Pill Maker Bullies the Boss

109. Aku Tidak Ingin Mengatakannya, Tapi Ada Masalah Dengan Obatnya

Meskipun kecewa, dokter yang merawat dan presiden rumah sakit sangat menyadari betapa berharganya obat itu.

Selain rumus, waktu produksi, serta keseimbangan antar ramuan, semua itu membutuhkan ketelitian yang tinggi. Juga, karena ini adalah pengobatan Tiongkok, lebih sulit membuatnya daripada pengobatan Barat, yang dapat diproduksi secara massal di pabrik.

Obat-obatan seperti ini, yang menuntut teknik khusus untuk memproduksinya, volumenya rendah, dan karenanya, tak ternilai harganya.

Karena dokter yang merawat dan presiden rumah sakit tahu mereka tidak akan dapat memeras informasi lagi dari Huo Yao, mereka bangkit untuk pergi dari sana.

Pintu kamar terbuka pada saat itu dan ekspresi He Xiaoman langsung berubah ketika dia melihat dokter yang merawat dan presiden rumah sakit di kamar ibunya.

Tanpa mempedulikan kehadiran Huo Yao, dia dengan cemas menatap mereka. “Apakah ada yang salah dengan ibuku lagi?”

Dokter yang merawat dan presiden rumah sakit terkejut sesaat. Kemudian presiden rumah sakit mengumpulkan pikirannya dan menjawab. "Tidak, tidak sama sekali."

He Xiaoman langsung lega mendengarnya. Senyuman kecil muncul di wajahnya yang rias wajah rapi saat dia berkata, "Kupikir sesuatu yang buruk terjadi pada Ibu, yang menuntut perhatian presiden rumah sakit."

Presiden rumah sakit meluruskan label nama yang tergantung di mantelnya. Dia tersenyum dan berkata, “Kami datang hanya untuk bertanya pada Nyonya Tua Yang tentang obat yang dia minum. Itu saja."

He Xiaoman terkejut dan bertanya kepada mereka. “Obat yang dia minum? Obat apa?”

Tapi saat He Xiaoman mengucapkan kata-kata itu, sesuatu muncul di benaknya, dan matanya tertuju pada Huo Yao. Ekspresi sopan di wajahnya menghilang dan dia bertanya kepada Huo Yao dengan sikap yang kejam. “Apakah kamu memberikan ibuku obat pedesaan itu lagi?”

Huo Yao menatapnya dengan tenang tanpa niat untuk berbicara dengannya.

Melihat perilaku seperti itu, He Xiaoman mengusap alisnya dengan marah dan berkata, “Huo Yao, bukankah aku sudah memberitahumu untuk tidak memberikan obat itu lagi pada Ibu? Ibuku membesarkanmu selama 17 tahun, dengan susah payah. Bagaimana kamu bisa membahayakan hidupnya seperti ini?”

“Xiaoman, itu tidak masuk akal. Bukan itu yang kamu pikirkan. Bahkan dokter mengatakan obat Yaoyao sangat bagus!”

Yang Qiuhua benar-benar merasa bahwa putrinya berkepala dingin. Setiap kali masalah itu terkait dengan Huo Yao, He Xiaoman memiliki prasangka yang kuat. Dia telah berubah menjadi tentara bayaran sejak dia menikah dengan keluarga kaya dan berkuasa.

He Xiaoman mencibir dan berkata, "Aku tidak ingin memberitahumu bahwa ada masalah dengan obat-obatannya, tetapi kamu terus membuat alasan untuknya dengan keras kepala..."

Presiden rumah sakit memandang He Xiaoman tanpa bisa dijelaskan saat dia menyela. “Tidak, Nyonya He. Apakah kamu salah?”

He Xiaoman sangat marah sekarang. Meskipun kesal, dia tidak berani mengungkapkannya pada presiden rumah sakit. Dia menenangkan diri sejenak sebelum menemukan suaranya setelah beberapa saat untuk berkata, "Apa maksudmu dengan itu?"

“Tidak ada yang salah dengan obat milik Nona Huo. Kalau bukan karena obat ini, ibumu tidak akan berada di bangsal biasa, tapi di unit perawatan intensif,” jawab presiden rumah sakit tegas dengan nada tidak sabar.

Karena presiden rumah sakit adalah orang yang bijaksana duniawi, dia bisa tahu dari cara He Xiaoman berbicara kepada Huo Yao bahwa mereka tidak dekat.

Meskipun dia tidak tertarik untuk terlibat dengan masalah keluarga mereka, dia tidak tahan melihat He Xiaoman menuduh Huo Yao tanpa alasan.