[1] Miracle Pill Maker Bullies the Boss

013. Apa Minatmu?

Sedetik yang lalu, Song Ning telah bertindak terlepas. Begitu Huo Yanxi dan Lu Xia memasuki lift, ekspresi Song Ning mengalami perubahan drastis. Dia mulai menunjukkan perhatian yang lebih besar, dan berkata kepada Huo Yao dengan kelembutan khusus, "Gadisku sayang, masuklah ke dalam..."

Sayangnya, pintu lift belum ditutup dan Lu Xia melihat perubahan sikap ibu angkatnya. Wajah Lu Xia langsung menjadi pucat pasi.

***

Rumah Keluarga Huo tidak besar. Namun, itu memiliki dua lantai dan tidak bisa disebut kecil juga. Rumah itu memiliki dekorasi gaya Cina klasik dan semua perabotnya terbuat dari kayu rosewood. Tata letak dan perlengkapan di rumah memberi tahu Huo Yao bahwa penghuninya memiliki selera yang baik.

Huo Yao mengambil waktu dan melihat sekeliling dengan perlahan. Akhirnya, sebuah gulungan kaligrafi dan lukisan yang tergantung di dinding menarik perhatiannya. Gulungan itu mengejutkannya.

Tetapi kemudian, dia membuang muka dan berpikir bahwa dia telah salah. Dia menepis gagasan bahwa gulungan itu adalah karya otentik.

Keluarga Huo tampaknya bukan keluarga miskin seperti yang dia pikirkan sebelumnya. Karena itu, dia tidak berpikir Keluarga Huo cukup kaya untuk membeli karya otentik terkenal yang begitu berharga.

Karenanya, gulungan itu kemungkinan besar palsu.

Ayahnya memperhatikan bagaimana pandangannya tertuju pada gulungan itu untuk beberapa saat. Dia telah bertanya-tanya dengan cemas tentang bagaimana memecahkan kebekuan dan menjalin hubungan dengan putrinya ini. Dia melirik gulungan itu dan memikirkan sebuah ide.

“Yaoyao, apakah kamu juga suka kaligrafi?” Dia bertanya sambil tersenyum ceria.

Huo Yao mengangkat matanya dan menatap ayahnya. Lalu dia menjawab dengan nada santai. "Tidak tertarik."

Huo Jinyan tiba-tiba kehilangan kata-kata. Dia baru saja menemukan poin yang sama sebagai pembuka percakapan. Tapi dengan jawaban yang tiba-tiba, semua kata itu sekarang tersangkut di tenggorokannya. Butuh waktu lama sebelum dia bisa mengucapkan sepatah kata pun lagi. “Oh, kamu tidak tertarik…”

Huo Yao memperhatikan bahwa ini merupakan pukulan besar baginya. Dia berpikir selama dua detik dan kemudian menambahkan baris berikutnya. "Kita memiliki minat yang berbeda."

Huo Jinyan sekali lagi menampilkan senyuman seorang ayah yang penuh kasih. Dia siap melanjutkan pembicaraan lebih jauh. "Lalu, apa minatmu?"

Huo Yao memikirkan dirinya yang sebenarnya sebelum menjadi pemilik tubuh ini. Tiba-tiba, dia tenggelam dalam keheningan. Beberapa detik kemudian, dia menatap ayahnya dan menjawab dengan serius. “Belajar.”

Bibir Huo Jinyan terlihat bergerak-gerak. Dia hampir tidak bisa menjaga wajah tetap lurus.

Seorang pemalas yang selalu membolos sekolah baru saja mengatakan bahwa minatnya adalah — 'belajar'.

Tuan Huo menatap putrinya dengan tenang. Dia sepertinya tidak bercanda tentang itu. Tiba-tiba, dia mulai bertanya-tanya apakah dia diberi informasi yang menyesatkan ketika dia bertanya dengan fakultas sekolah di kabupaten kecil itu.

Dengan satu pandangan, dia tahu bahwa putrinya sangat menggemaskan dan juga ambisius.

“Hei, apa kamu membual tentang kaligrafi dan lukisan sialanmu lagi?”

Song Ning mendengar suaminya menyebut 'kaligrafi'. Dia keluar dari dapur untuk mengatur meja dan memelototinya.

“Pergi dan keluarkan mangkuk dan sumpit!” Dia berteriak padanya dengan cara yang mengesankan.

"Aku tidak membual."

Tuan Huo menyentuh hidungnya karena malu. Mengatakan demikian, dia mengikuti perintah istrinya dan pergi ke dapur.

Dia masih bergumam. “Kenapa kamu selalu bilang barang antik ku sialan? Gulungan itu adalah…”

Suaranya jatuh ke dalam bisikan. Oleh karena itu, Huo Yao gagal mencatat apa yang dia katakan.

Tapi ibu biologinya telah meneriaki 'kaligrafi dan lukisan sialan' dengan keras dan sangat jelas.

***

Setelah makan malam, Song Ning membawa Huo Yao ke lantai atas.

Ada ada empat kamar tidur di lantai itu. Satu untuk Huo Yao berada di balik koridor di sisi kanan. Song Ning membuka pintu dan berkata kepada Huo Yao, “Kakak Keempat-mu dulu tinggal di kamar ini. Dia tidak lagi tinggal disini sekarang dan hanya akan kembali kemungkinan setahun sekali. Jadi, aku akan mendekorasi ulang ruangan ini untukmu. Lihatlah. Apakah kamu menyukainya.”