[1] Miracle Pill Maker Bullies the Boss

118. Tidak Pulang

Itu tidak terlalu ramai di rumah sakit sejak malam itu.

Perawat turun jauh dan mencari Huo Yao di lobi rumah sakit tetapi tidak berhasil. Dia bergegas ke pintu masuk rumah sakit, namun masih belum ada tanda-tanda Huo Yao. Setelah berdiri di pintu masuk beberapa saat, dia berjalan kembali ke atas dengan bahu terkulai.

***

Huo Yao sudah naik taksi dan sedang menuju ke apartemen neneknya.

Dia menatap ke luar jendela mobil. Wajahnya yang biasanya tenang dan tanpa ekspresi telah menghilang dan digantikan oleh tampilan dewasa di luar usianya yang masih muda.

Huo Yao mengeluarkan ponselnya dan menelepon neneknya lagi, tetapi yang dia dapatkan hanyalah balasan otomatis dingin yang sama bahwa teleponnya mati.

Dia seharusnya menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan neneknya kemarin.

Ekspresi Huo Yao berubah lebih gelap saat dia mengusapkan jari-jarinya ke dahinya.

Dua puluh menit kemudian, taksi berhenti di pintu masuk perkebunan. Huo Yao berjalan cepat ke perkebunan setelah dia membayar ongkos taksi. Ketika dia tiba di atas, dia menekan bel pintu.

Tak lama kemudian, seorang wanita paruh baya yang tidak dikenal membuka pintu.

"Siapa yang kamu cari?" tanya wanita paruh baya itu sambil menatap Huo Yao dengan bingung.

Dia adalah pengasuh yang disewa He Xiaoman untuk merawat Yang Qiuhua dan belum pernah melihat Huo Yao sebelumnya.

Huo Yao mengerutkan kening dan bertanya padanya. “Apakah Nyonya Tua ada di rumah?”

Pengasuh langsung bertanya padanya sebagai balasan. “Apakah kamu mencari Nyonya Tua Yang?”

"Iya. Apakah dia ada di rumah?" tanya Huo Yao dengan sabar.

Pengasuh itu mengamati Huo Yao. Meskipun dia tidak tahu siapa Huo Yao, dia menjawab dengan sopan. “Nyonya Tua Yang baru saja dirawat di rumah sakit. Tapi… siapa kamu? Mengapa kamu mencari dia?”

Huo Yao tidak repot-repot menjawab pertanyaannya. Sebaliknya, dia menanyai pengasuh itu lagi. “Apa dia benar-benar tidak ada di rumah?”

“Eh… kenapa aku berbohong? Aku sudah memberitahumu bahwa Nyonya Tua Yang dirawat di rumah sakit. Mengapa kamu tidak meneleponnya dan menanyakannya?” kata pengasuh dengan ekspresi bingung di wajahnya.

Hati Huo Yao mencelos karena sang pengasuh sepertinya tidak berbohong. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia berbalik untuk pergi.

Pengasuh tertegun. Setelah Huo Yao menghilang ke dalam lift, dia mengumpulkan pikirannya dan menutup pintu sambil bergumam. Siapa itu?

Beberapa saat kemudian, sang pengasuh tetap bingung. Semakin dia memikirkannya, semakin dia menganggapnya aneh. Kemudian dia bergegas ke ruang tamu untuk mengambil telepon rumah dan menelepon.

Di vila keluarga Lu.

Tak lama setelah He Xiaoman menjawab panggilan pengasuh, dia mengulangi apa yang dikatakan pengasuh itu, "Apakah seorang wanita muda datang mencari Ibu?"

"Benar, Nyonya. Dia tidak mau memberi tahu siapa dia, tapi dia tampak agak cemas, dan aku bertanya-tanya apakah sesuatu telah terjadi.” kata pengasuh setelah dia menjelaskan situasinya secara rinci.

He Xiaoman mengerutkan kening dan melanjutkan. “Apakah dia sangat tinggi, cantik, dan tampak seperti seorang siswa?”

"Benar, Nyonya."

Mata He Xiaoman sedikit menyipit dan dia berkata, “Tentu. Baik."

Setelah menutup telepon, He Xiaoman menyilangkan tangan di depan dada dan memikirkannya.

He Xiaoman yakin bahwa orang yang dibicarakan oleh pengasuh itu, adalah Huo Yao. Masalahnya adalah, mengapa dia tiba-tiba pergi ke apartemen mencari Nyonya Tua Yang?

Apakah dia belum tahu Nyonya Tua Yang dirawat di rumah sakit?

Lu Xia turun setelah berganti pakaian rumah. Ketika dia melihat ekspresi aneh di wajah ibunya, dia pergi untuk duduk di sampingnya dan bertanya dengan lembut. “Bu, ada apa?”

He Xiaoman langsung memberi tahu Lu Xia tanpa pembukaan. “Pengasuh yang merawat nenekmu menelepon untuk mengatakan bahwa Huo Yao pergi ke apartemennya.”