Sejak pertemuan itu, setiap hari Arm tidak menyerah dan terus mencoba untuk mencari wanita itu diseluruh fakultas. Ia sangat yakin bahwa wanita itu berasal dari fakultas yang sama. Sayangnya Tay dan Off-teman baru mereka tidak bisa membantu Arm untuk mencari wanita itu karena hanya Arm yang mengetahui wajah wanita itu.
— 12:21
Arm datang ke kantin dengan menengok ke arah kanan kiri, masih mencari wanita itu.
"Masih belom nyerah juga?" Tanya Off setelah mendudukan dirinya di kursi kantin kampusnya. Arm menggeleng "Belum, sampe gue dapet nama dan nomornya gue ga akan nyerah"
"Lo sih waktu itu ga ngebolehin gue liat mukanya. Kalau gue liat kan jadi gampang bisa gue bantuin nyari." Ucap Tay yang mulai kesal.
Arm, Off dan Tay memulai kegiatan makannya. Siang itu kantin sangat penuh karena ini jam makan siang. Arm yang sedang menyendokan mie goreng kesukaannya, tiba-tiba menjatuhkannya kembali dan tentu membuat Off dan Tay terkejut.
"Dia" ucap Arm singkat. Off dan Tay yang mendengar hanya saling menatap kebingungan.
"Doain gue." Arm berdiri sambil meneguk minumannya. Menarik tisu dan mengelap sisa-sisa makanan di tepi bibirnya.
Off dan Tay hanya menatap heran kelakuan temannya itu, sampai mereka tersadar kalau saat ini, Arm sudah berdiri di depan meja seorang wanita yang sedang duduk sendiri.
Arm sudah sampai di meja itu, memberikan senyuman terpaksa karena canggung. "Hai" sapa Arm. "Gue boleh duduk disini?" Arm menunjuk bangku kosong di depan wanita itu.
"Oh, disitu ada temen gue. Dia lagi beli makanan" jawab Wanita itu.
"Sebentar aja. 5 menit?" Dan Wanita itu terpaksa mengangguk, kebingungan.
Arm menjulurkan tangannya "Gue Arm, Sosiologi. Maba juga".
"Gue Alice. Komunikasi." Jawab Alice membalas tangan Arm. "Juga? Lo tau gue maba?" Tanya Alice heran.
Arm mengangguk mengiyakan.
"Sorry kalau gue keliatan nyeremin tiba-tiba ngajak kenalan dan tau lo maba. Tapi gue sebelumnya udah ngeliat lo waktu penutupan ospek. Mangkanya gue tau kalau lo maba" ucap Arm untuk menenangkan Alice. Dan Alice hanya mengangguk.
Ada jeda diam saat ini, Arm yang bingung mencari topik dan Alice yang bingung dengan maksud dan tujuan Arm saat ini.
"Lo ngekos? Atau PP?" Arm mencoba mencari topik pembicaraan.
"Gue ngekos" jawab Alice singkat.
"Dimana?" Arm bertanya kembali
"Ha? Oh di belakang teknik" Jawab Alice bingung karena topik pembicaraan yang Arm bawa agak pribadi.
"Oh kalau gue PP, rumah gue deket dari sini" tidak ada yang bertanya, Arm hanya bicara apapun yang terlintas dikepalanya.
"Arm, balik" Off dan Tay menghampiri Arm yang masih betah duduk dihadapan Alice. "10 menit lagi kelasnya. Udah minta nomer hpnya belom?" Ucap Tay dan Arm hanya bisa memelototkan matanya ke Tay saat itu.
"Hi, gue Tay, ini Off. Kita temennya Arm" Tay mengulurkan tangannya ke Alice yang langsung dibalas oleh Alice "Oh hi, gue Alice. Komunikasi 2004"
"Sorry nih Alice, tapi 10 menit lagi kita kelas, jadi gua pinjem Armnya dulu ya" ucap Off sambil memberikan tas Arm yang ia tinggal di meja makannya tadi.
"Sana duluan nanti gue nyusul" Arm mengusir kedua temannya itu. "Yeee. Yaudah gua tinggal ya. Jangan lama-lama lo" yang kemudian Off dan Tay meninggalkan Arm sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (END)
FanfictionArm (33) dan Alice (33) adalah sepasang suami-istri yang sudah menikah selama 14 tahun. Menikah ketika sama sama masih berumur 19 tahun. Anak semata wayangnya, Patrick (14) adalah alasannya. Cerita ini akan mengisahkan keseharian pasangan muda dan...