25.03. 9 Februari 2014. Pertemuan Kedua.

116 8 0
                                    

— 10:09

Tay dan New sudah memarkirkan mobilnya di Panti. Sebelumnya, Tay sudah menelpon Mae untuk datang hari ini dan Mae sangat senang.

Mae sudah berdiri di depan, bersiap menyambut New dan Tay yang sedang bersiap untuk keluar dari mobil.

"Mae" sapa New sambil memeluk Mae. New sangat merasakan aura keibuan dari Mae sehingga ia sangat merasa nyaman di dekat Mae.

Kali ini, Tay dan New membawa ice cream satu kotak kembali. Dan Mae, mengajak New dan Tay untuk kelapangan belakang, tempat anak-anak bermain.

"Anak-anak" panggil Mae. Anak-anak langsung berlarian mengerubungi New yang memegang kotak ice cream, mengambil satu persatu kemudian berpencar kembali.

Nanon dan Chimon termasuk anak yang paling tua di panti, sehingga mereka saat ini membiarkan adik-adiknya untuk mengambil ice cream terlebih dahulu kemudian mereka akan mengambil setelah semua selesai.

Melihat itu, Tay dengan inisiatif mengambil 2 ice cream terlebih dahulu dari New dan menghampiri mereka.

"Ini untuk Chimon dan ini untuk Nanon" ucap Tay sambil merendahkan tubuhnya, agar mata mereka setara.

"Makasih Om" jawab Nanon dan mereka langsung membuka ice creamnya.

"Mae, ini masih sisa. Mae mau?" Tanya New. Mae hanya menggeleng.

"Mild..." mae memanggil Mild yang sedang menjemur pakaian, dan Mild langsung menghampiri. "Sisanya tolong taro kulkas ya sayang" dan New menyerahkan kotak ice creamnya ke Mild.

"Kamu ga mau New?" Tanya Mae.

"Mau apa Mae?"

"Ice cream"

"Ngga Mae. New tadi di Mobil udah makan sebenernya. Hehe"

"Antara Chimon sama Nanon, yang punya sweet tooth tuh Nanon. Kalau Chimon dia lebih suka yang gurih"

"Oya? Kaya New sama Mas Tay dong Mae. Yang suka manis tuh New, Mas sukanya yang gurih"

"Hmm keliatan"

"Keliatan apa Mae? Keliatan New pasti lebih gede dari Mas ya?"

Mae hanya tertawa, dan New ikut tertawa.

"Kenapa? Kamu masih ragu ya?" Tanya Mae setelah mengajak New untuk duduk di bangku taman. Tay saat ini sudah bermain bola dengan anak-anak lainnya.

"Iya. Bukan ragu sih, tapi takut"

"Takut apa"

"Ya takut Mae. Karena mereka ga akan nemuin sosok ibu di kita"

"Mereka juga ga pernah nemuin sosok ayah disini kok"

New menengok,

"Suami Mae kan jarang pulang. Mae yang jadi ayah dan ibu untuk mereka semua. Artinya, Kamu sama Tay bisa jadi ayah dan ibu untuk mereka juga"

"New, ayo sini main" teriak Tay dari tengah lapangan.

"Sana" suruh Mae. New mangganguk dan bangun dari kursinya.

New berlari ke tengah lapangan, dan langsung larut ditengah-tengah permainan.

— 16:46

"Om Tay sama Om New pulang dulu ya" ucap Tay sambil jongkok dihadapan Chimon dan Nanon, mereka hanya mengangguk.

"Om main lagi ga?" Tanya Chimon.

"Hmm. Minggu ya kesini lagi"

"Janji?" Chimon memberikan kelingkingnya.

"Iya janji" Tay menyerahkan kelingkingnya dan mereka mengaitkan kelingking satu sama lain.

Kemudian Tay dan New meninggalkan panti setelah berpamitan dengan Mae.

Married (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang