— 8:00
Alice dibangunkan oleh alarmnya tepat di jam 8 pagi. Hari ini ada kelas pertama di jam 10.
Alice bergegas untuk bersiap kuliah. Memasukan buku-buku ke dalam tas dan perlengkapan lainnya kemudian melanjutkan untuk mandi pagi.
Alice berangkat ke kampusnya ketika jam sudah menunjukan pukul 9:00. Perjalanan ke fakultasnya sebenarnya tidak sampai 10 menit, namun ia harus menaiki bus kampusnya untuk sampai ke fakultasnya dan Alice harus menghitung waktu tunggu.
Pukul 9:18 Alice sudah di Bus, dan akan melewati 3 halte sebelum sampai di halte fakultasnya.
Ketika turun, Alice bertemu dengan temannya yang sedang berjalan beraama 1 orang lain di pintu masuk fakultas. "Ay..." panggilnya.
Aye, yang Alice panggil menghentikan langkahnya dan menengok. Begitu pula Mook yang berjalan disamping Aye.
"Alice" mereka berdua menunggu Alice menghampiri.
"Hari ini yg presentasi kelompok berapa?" Tanya Mook ketika mereka ber 3 sudah beriringan berjalan masuk ke gedung fakultasnya. "Kayaknya kelompok 4 deh. Lupa kemarin pas ngocok kelompok siapa yg keluar" jawab Aye. "Iya kalau bukan kelompok kita pasti lupa" dan Alice menyauti obrolan mereka.
Selain dengan Narine, Alice juga sangat dekat dengan teman kelasnya yang lain. Hal tersebut karena sifat friendly Alice sehingga orang lain senang berdekatan dengan Alice. Namun tidak untuk Narine. Narine menganggap Alice adalah teman satu-satunya di kampusnya, sehingga Narine sangat susah untuk membaur dengan teman lainnya.
Sudah sampai kelas mereka ber 3 sudah duduk berdemoetan, dan seperti biasa Narine belum sampai.
Jam sudah menunjukkan kurang 10 menit dan Narine belum juga sampai. Alice terus menengok ke pintu kelas, berharap untuk Narine tidak terlambat hari ini.
Tepat 2 menit kemudian, Narine sampai dengan ekspresi datarnya. Berjalan masuk kemudian duduk di barisan depan, tidak disamping Alice.
— 12:04
Kelas sudah berakhir, Aye yang duduk disamping kiri tiba-tiba bertanya "Narine kenapa ga duduk disini?" Alice yang mendengar pertanyaan itu hanya menengok dan mengangkat kedua bahunya.
"Lo kerja Lice?" Mook bertanya ke Alice. "Iya nih. Jam 2 nanti. Tugas kelompok kita udah selesai kan?" Jawab Alice
"Udah kok. Mau ngejak ke mall tapi lonya kerja setiap hari. Gue sama Aye mau makan di mall. Lo mau ikut?" Jawab Mook. "Ngga deh. Tapi besok gue libur kok. Kita main yuk besok. Tapi jangan ke mall." Alice ingat bahwa ia punya jatah libur besok.
"Yah. Gue sama Aye udah bikin Janji di salon. Lo mau ikut?" Jawab Mook. Alice menyadari teman temannya berasal dari keluarga berada, sehingga ia tidak akan bisa mengimbangi gaya hidup mereka.
"Ngga ah. Ga usah"
"Gue bayarin! Gue punya member disana soalnya jadi diskonnya banyak" jawab Mook.
Dan tentu Alice akan menolak. Ia tidak enak jika harus memanfaatkan temannya. Jika besok tidak ada acara, Alice akan lebih memilih untuk istirahat atau belajar di kamarnya dari pada harus pergi ke salon.
Alice menghampiri meja Narine setelah berpamitan pisah dengan Aye dan Mook.
"Rine. Makan yuk" sapa Alice yang berdiri di samping kursinya. Narine hanya menengok ke Alice tanpa menjawab, dan Alice memasang wajah kebingungan.
"Yaudah. Gue juga ada yg mau gue omongin sama lo" dan Narine beranjak dari kursinya yang diikuti Alice dari belakang.
— 12:23
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (END)
FanfictionArm (33) dan Alice (33) adalah sepasang suami-istri yang sudah menikah selama 14 tahun. Menikah ketika sama sama masih berumur 19 tahun. Anak semata wayangnya, Patrick (14) adalah alasannya. Cerita ini akan mengisahkan keseharian pasangan muda dan...