39.01. 1 Juni 2005. Hadiah.

129 9 0
                                    

— 08:39

Arm sudah sampai di depan kosan Alice, menunggu Alice untuk keluar dari kamarnya. Sebenarnya, hari ini Arm tidak ada kelas namun ia memaksa untuk menjemput Alice dan Alice hanya bisa pasrah.

"Pagi sayang" sapa Arm setelah melihat Alice keluar dari pagar.

Alice otomatis mengambil helm yang sudah Arm pegang dan naik ke kursi belakang.

"Kenapa sih maksa banget jemput aku" ucap Alice setelah naik ke motor Arm.

"Aku gila nanti sehari ga ketemu kamu" jawab Arm. Alice yang mendengar gombalan Arm pagi-pgi langsung memukul pundak Arm dengan kecang. Arm hanya mengaduh kesakitan. "Dasar gombal" ucapnya.

Arm menjalankan motornya untuk ke kampus. Alice sudah langsung memeluk Arm tanpa Arm minta lagi, dan tentu Arm sudah senyum senyum sendiri.

Sesampainya di parkiran, Alice turun dan langsung menyerahkan helmnya ke Arm. "Nanti aku anter ke perpus ya" ucap Arm sembari mengambil helm dari Alice.

"Ngga usah"

"Aku sekalian tanding futsal kok"

"Tanding jam berapa?"

"Jam 4"

"Masih lama. Aku ke perpus jam 1"

"Gapapa"

"Kamu gabut banget hari ini?"

"Aku nunggu di kosannya Off kok"

"Tapi aku pulang sendiri ya"

"Ngga lah enak aja kamu pulang malem sendirian"

"Arm. Aku udah biasa pulang sendirian sebelum sama kamu"

"Ya jangan dibiasain sekarang. Ada aku"

"Yaudah terserah" jawab Alice dengan muka kesalnya.

"Please" ucap Arm sambil memasang muka melasnya.

"Iyaaa. Yaudah aku masuk ya" Akhirnya Alice mengalah.

"Hehe. Makasih sayang. Aku dikosan Off ya"

"Iyaaa"

"Love you, Alice"

"Ishhh malu ah" Alice memasang muka malunya kemudian berlari masuk ke dalam. Alice takut muka merahnya kelihatan Arm dan Arm hanya tertawa melihat Alice berlari seperti itu. Setelah berjarak beberapa meter, Alice menengok ke belakang untuk melambaikan tangannya. Dan Arm dengan senang hari membalas lambaian tangan Alice.

— 13:09

Arm sudah sampai di parkiran untuk menjemput Alice. Sebenarnya, Arm ingin sekali menghampiri Alice di depan kelasnya. Namun Alice menolak mentah mentah permintaan Arm dan meminta Arm untuk menunggu di parkiran saja.

Arm sudah otomatis menyiapkan helm jika melihat Alice dari kejauhan dan Alice sudah otomatis mengambil helm dari tangan Arm.

"Kenapa sih ga mau aku samper ke kelas?"

"Aku ga enak sama Narine"

"Oh iya. Hehe aku lupa"

Alice dan Arm sudah sampai di parkiran perpus setelah beberapa menit perjalanan. Arm dan Alice memutuskan untuk makan siang bersama di kantin dekat perpus.

"Abis ini kamu mau kemana?" Tanya Alice setelah Arm duduk dihadapannya.

"Ke perpus"

"Ngapain?"

"Mau baca buku lah"

"Hah? Hahahaha"

"Kok ketawa. Ga percaya?"

Married (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang