— 08:41
Alice sudah mengutak-atik dapur pagi ini bersama Gun. Meskipun malam tadi mereka tidur telat, mereka tetap harus bangun pagi untuk menyiapkan sarapan.
"Kamu biasanya nyiapin apa Gun buat Off sama Mon kalau sarapan" tanya Alice yang sedang memotong bawang.
"Aku jarang banget kak bikin sarapan. Paling Mon yang simple kaya susu sama cereal. Kalau Papi sarapan biasanya udah bibi yang masak pagi-pagi" jawab Gun sambil membuka kotak cereal yang Alice beli kemarin. Untuk sarapan anak-anak.
"Biasanya job banyak tahun baru tapi kamu ga pernah ambil ya?"
"Iya kak. Sengaja. Sama Papi juga ga boleh. Aku boleh kerja dihari lain tapi ga boleh tahun baru, buat Chimon katanya"
"Iya bener. Kamu juga refreshing kan, kerja terus"
"Hehe iya kak lumayan refreshing. Nanti aku udah harus kerja lagi tanggal 3. Hehe"
"Semenjak ada Mon, ngaruh sama job kamu?"
"Ngga sih kak. Waktu baru punya Mon aku ga sepadet ini kan kak. Ngaruhnya lebih kaya wah ada anak baru di rumah. Waktu pertama kali ada Chimon, kita tuh kagok banget kak. Kayak harus ini ga ya sama Mon, harus memperlakukan gimana ya ke Mon"
"Wajar lah. Apalagi kalian ga expect punya anak dalam waktu dekat kan"
"Inget banget aku kak tiba-tiba Mon badannya merah-merah pas mau berangkat sekolah. Baru sebulan sama aku padahal tapi aku udah bikin dia sakit. Aku nangis nangis di mobil sama Papi di jalan mau ke rumah sakit, padahal Monnya biasa aja kak duduk di belakang. Ternyata dia punya alergi kacang. Sebelumnya dia makan roti selai kacang buat sarapan. Sejak saat itu semua kacang-kacangan jadi barang haram di rumah" cerita Gun.
"Mon ga bilang dia punya alergi kacang?"
"Dia juga ga tau kak. Sebelumnya dia ga pernah makan selai kacang katanya di rumah Mae. Dan aku juga ga tau dia pernah makan kacang-kacangan atau ngga"
"Ya ampun ada ada aja"
"Iya kak aku Panik banget. Hari itu aku sampe ga kerja, Papi juga ga kerja untuk nemenin Mon ke rumah sakit"
"Begitu Gun kalau punya anak sakit, bawaannya udah panik sendiri. Tau kan kemarin di Bali Aku sampe pulang karena Pat panas badannya. Padahal di Jakarta dia sama Omanya". Alice jadi ingat kepanikannya saat di Bali kemarin. "Eh, Ayo kita bawa ke depan makanannya" ajak Alice untuk memindahkan sarapan pagi ini ke meja makan.
Setelah selesai meletakan sarapan ke meja, Alice menghampiri anak-anak yang masih tertidur di ruang tengah.
"Bangun yuuuk" Alice sedikit menaikan suaranya, hingga Pluem yang tertidur dipaling ujung bangun. "Pagi Mba Alice" ucap Pluem yang kaget melihat Alice.
"Pagi... pagi... Bangun Pluem, sarapan dulu" jawab Alice dan Pluem hanya mengangguk kemudian langsung bangun dari kasurnya.
Tentu tiga kurcacil ini belum mau bangun. Off yang baru saja turun dari lantai atas langsung ikut membangunkan anak-anaknya.
"Bangun bangun bangun" teriak Off sambil menepuk-nepuk tangannya, membuat kebisingan di ruang tengah. Anak-anak mulai bergerak gelisah karena suara bising yang Off ciptakan.
"Pat Non Mon bangun. Kita berenang nih abis sarapan" panggil Off kembali.
Alice dan Mild mulai meyiapkan sarapan di meja. "Gun" panggil Alice pada Gun yang sedang mencoba membangunkan Chimon.
"Ya kak?"
"Tolong keluarin susu anak-anak Gun" Gun bergegas ke dapur untuk mengambil susu.
"Mana anak-anak Mae yang belum mau bangun" Mae akhirnya datang untuk membangunkan anak-anak yang masih menolak untuk bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (END)
FanficArm (33) dan Alice (33) adalah sepasang suami-istri yang sudah menikah selama 14 tahun. Menikah ketika sama sama masih berumur 19 tahun. Anak semata wayangnya, Patrick (14) adalah alasannya. Cerita ini akan mengisahkan keseharian pasangan muda dan...