— 08:55
"Aliceee..." Narine berlari dengan nafas berat menubruk tubuh Alice yang sedang duduk itu. "Aliceee... gue hampir telat" yang kemudian Narine menidurkan dirinya di meja dan menjadikan lengannya sebagai bantal.
"Kebiasaan lo. Pasti lo kesiangan bangunnya" yang dituduh cuma nyengir, karena benar memang kesiangan.
Pak Said sudah masuk kelas, tepat di jam 9 pagi dan untung Narine tidak telat. Karena Pak Said adalah dosen yang sangat ontime maka ia tidak mengizinkan anak muridnya untuk telat.
— 11:00
Sudah jam 11 dan Pak Said sudah keluar dari kelasnya. Ada 1 mata kuliah lagi yang dilanjutkan di kelas yang sama, maka dari itu mereka tidak berpindah kelas.
"Gue laper" Narine mulai mengeluh kelaparan. Pasti anak ini tidak sarapan karena kesiangan dan skrg sudah waktunya makan siang. "Makan apa kita nanti?" Narine memajukan tubuhnya untuk bertanya ke Alice.
"Gue mau makan di perpus kayaknya. Gue kan hari ini mulai part time gue" Narine yang mendengar sebuah penolakan, memasang muka sedihnya "Terus gue makan siang sama siapa?" Jawabnya.
"Sama yang lain lah. Atau lo mau ikut gue makan di perpus?" Alice mengajak dan yang diajak menggeleng. Udara di luar terlau panas dan tentu Narine akan sangat malas untuk mengikuti Alice ke perpustakaan.
Dosen untuk mata pelajaran kedua sudah sampai ditengah obrolan mereka, yang artinya mereka harus fokus kembali untuk belajar.
— 13:07
"Akhirnyaaa. Lo beneran ga mau makan disini? Masih jam 3 kan? Nanti ke perpusnya gue temenin deh sekalian gue pulang" Mendengar ajakan Narine, Alice jadi ragu untuk makan siang sendiri di kantin dekat Perpustakaan.
Setelah memikirkan panjang, Alice menengok ke Narine "Iya iya deh makan disini" dan yang membujuk akhirnya senyum karena berhasil.
— 13:12
Sudah jam 1 dan kantin tidak begitu ramai. Mungkin orang-orang sudah selesai istirahat makan siang dan hanya tersisa beberapa orang saja.
Alice dan Narine menduduki dirinya di bangku, dan mulai makanan haru ini. "Lo makan apa?" Tanya Alice ke Narine yang sedang melihat sekeliling. "Hm, ayam penyet kayaknya. Lo mau?" Yang ditawari mengangguk. Dan akhirnya Narine berjalan ke kios untuk memesan makanan mereka berdua.
Drrt... drrt...
Handphone Alice kembali bergetar dan ia membuka pesan yang masuk.
Alice menengok ke kanan kiri mencari keberadaan Arm yang mengetahui dirinya di kantin.
"Nyari siapa?" Narine yang sudah kembali dari membuat pesanan kebingungan melihat Alice yang celingak-celinguk.
"Hah? Oh ngga. Temen gue. Katanya dia disini tapi gue ga ngeliat" jawab Alice terbata-bata.
Drrt... drrt...
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (END)
FanfictionArm (33) dan Alice (33) adalah sepasang suami-istri yang sudah menikah selama 14 tahun. Menikah ketika sama sama masih berumur 19 tahun. Anak semata wayangnya, Patrick (14) adalah alasannya. Cerita ini akan mengisahkan keseharian pasangan muda dan...