16.04. 20 Mei 2005. See you, Alice.

83 11 0
                                    

— 06:00

Alarm Alice sudah berbunyi. Ia bangun untuk mematikan Alarm dan membuka jendela kamarnya. Kemudian Alice keluar untuk mengambil air putih di dapur dan kembali masuk ke kamar.

Setelah kembali ke kamar, Alice membuka handphonenya dan melihat ada pesan masuk.

Harapan Alice untuk bangun baik-baik saja tidak terkabulkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harapan Alice untuk bangun baik-baik saja tidak terkabulkan. Arm sudah memberi kabar sepagi ini dan Alice kembali dengan overthinhking-nya.

Alice memutuskan untuk tidak langsung membalas pesan Arm dan memilih untuk bersiap-siap kuliah.

Arm yang saat ini sedang di perjalanan sesekali melihat isi handphonenya, untuk mengecek apakah Alice sudah membalasnya atau belum. "Ah masih tidur kayaknya" batin Arm.

— 07:30

Alice sudah sampai di kampus dan sudah duduk di kelas. Sudah ada beberapa teman lainnya yang sampai. Alice baru ingat, ia belum membalas pesan dari Arm. Buru-buru ia mengeluarkan handphonenya dan membalas pesan Arm itu.

Selesai membalas pesan Arm, Alice agak terkejut mendapati Narine yang sudah berdiri dan mau menduduki bangku disampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai membalas pesan Arm, Alice agak terkejut mendapati Narine yang sudah berdiri dan mau menduduki bangku disampingnya.

"Lo lemes banget?" Tanya Alice ke Narine. Biasanya, Narine akan berlari ke Alice ketika bertemu di kelas namun kali ini, Narine tiba-tiba sudah menduduki dirinya disamping Alice.

"Gapapa" jawab Narine singkat, tanpa menatap Alice.

— 12:02.

Kelas sudah selesai dan saat iniAlice sedang memasukan buku-bukunya ke dalam tas.

"Gue duluan ya" Narine sudah berdiri dari kursinya dan berlalu begitu saja meninggalkan Alice yang kebingungan. "Eh tunggu Rine" Alice memburu buru kegiatannya dan mengejar Narine yang sudah menghilang dari balik pintu.

"Rine" Alice mencoba berlari mengejar Narine yang sudah berjalan di depannya. Alice sangat clueless atas sikap Narine saat ini.

Tak lama, Alice berhasil menarik tangan Narine dengan nafas terengah-engah, mengejar Narine yang tidak mau berhenti.

"Lo kenapa? Kok buru-buru?" Tanya Alice ditengah mengatur nafasnya.

"Gapapa. Gue cape aja. Mau cepet-cepet pulang" Narine menarik kembali tangannya dan melanjutkan perjalanannya.

Alice yang semakin bingung tetap berusaha untuk berjalan bersamaan dengan Narine "Yaudah kita jalan bareng ya? Gue juga mau kerja kok ke perpus. Kita naik bis bareng" mendengar itu, Narine menghentikan langkahnya tiba-tiba. "Lo ga makan sama temen-temen cowok lo itu?" Dan melanjutkan langkahnya kembali.

Oh, mungkin Narine agak risih kemarin saat Alice dihampiri oleh Arm, Off dan Tay saat makan siang. Sehingga ia marah dengan Alice.

"Maafin gue" Alice kembali menarik tangan Narine, dan Narine berhenti menatap Alice bingung. "Lo risih ya kemarin disamperin temen-temen gue itu. Eh bukan temen, apa ya. Ya gua juga baru kenal kok. Terus gue juga ga tau kalau mereka mau nyamperin gue. Maaf ya"

Narine sebenarnya tidak tega melihat Alice seberusaha ini untuk berdamai dengannya, meskipun Alice sebenarnya tidak tahu alasan mengapa ia marah. Dan Narine tidak pernah memberi tahukan ke Alice.

Narine membiarkan Alice menganggap sikapnya hari ini karena makan siang kemarin, meskipun tidak sepenuhnya salah.

Narine menghela nafasnya, mengambil tangan Alice yang menggenggam pergelangan tangannya. "Ayo gue temenin makan diperpus".

Mendengar jawaban itu, Alice kemudian mengangguk sambil tersenyum dan menarik Narine untuk berjalan.

— 18:20

Alice masih memikirkan Narine saat ini. Sebenarnya saat di tempat makan, Narine masih terkesan dingin dan tidak banyak bicara. Mereka hanya mengobrol seperlunya, ketika sudah tidak ada bahan obrolan, masing-masing akan fokus ke makanannya.

Alice sedang berjalan menuju kosannya saat ini. Tiba tiba handphone di kantongnya bergetar.

Drrt...drrt...

Alice menutup handphonenya ketika bis kampusnya sudah sampai di Halte

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alice menutup handphonenya ketika bis kampusnya sudah sampai di Halte. Ia segera naik dan melanjutkan perjalanannya.

Alice sudah sampai di kamarnya. Sesampainya di kamar, Alice membuka handphonenya dan ternyata Arm tidak membalas pesannya. Sehingga ia menutup kembali handphonenya dan meninggalkannya untuk mandi.

Alice sudah selesai mandi dan ia mengecek handphonenya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alice sudah selesai mandi dan ia mengecek handphonenya kembali. Alice tersenyum, ternyata Arm sudah membalas pesannya.

 Alice tersenyum, ternyata Arm sudah membalas pesannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Married (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang