30 hari menjelang hari kelulusan, Jo Eun Mi harus mengakhiri hubungannya dengan si keras kepala Jeon Jungkook. Sayangnya mengakhiri hubungan palsu mereka ternyata tak semudah mematahkan sebatang lidi.
Namun tak disangka putusnya ia dengan Jungkook j...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
"Siapa yang datang Bu?" tanyaku sembari menuruni tangga pagi ini. Kuhampiri Ibu yang tengah memotong sayuran di dapur dan mengecup pipinya singkat.
Baru saja Ibu membangunkanku karena katanya ada yang datang mencariku. Sedikit membuatku heran karena ini baru pukul setengah enam.
"Lihat saja di luar." Ibu menghentikan gerakan memotongnya lantas menatapku diiringi senyuman. "Ibu sudah suruh mereka masuk, tapi tidak mau. Sana, cepat kau temui mereka."
Aku mengangguk cepat, lantas melangkah ke arah pintu utama rumahku dengan sedikit terburu.
Dan demi apapun, aku sangat terkejut saat membuka pintu pagar dan mendapati siapa yang kini tengah berdiri di depan rumahku.
"Selamat pagi, Eun."
Aku tersenyum meski sedikit kaku dan sulit percaya dengan apa yang kulihat.
Dua hari ini aku berkali-kali menanyakan pada Ibu bagaimana perkembangan kasus Taeyong. Perasaanku sungguh tak tenang bila belum mengetahui putusan sidangnya--mengingat bagaimana lelaki itu pernah membantuku.
Seumur hidup mungkin aku tak akan pernah tenang jika Taeyong benar-benar divonis bersalah.
Jadi melihatnya pagi ini di depan rumahku, seketika kelegaan membuncahi perasaanku. Itu artinya Ibu telah berhasil membebaskan Taeyong dari tuntutan bersalah.
Namun yang lebih mengejutkan lagi ialah karena Taeyong kali ini datang bersama Min Yoongi.
Lelaki bermata sipit yang masih terlihat pucat dan dengan kepala yang bahkan masih terlilit perban itu kini menatapku dengan senyum yang jauh berbeda dari yang kulihat terakhir saat di Oliver.
Tidak ada lagi senyum angkuh.
Tidak ada lagi tatapan mengancam.
Tidak ada lagi sorot mata yang menatapku tajam.
Saat ini Yoongi adalah lelaki biasa yang tengah tersenyum dengan begitu hangat padaku.