30 hari menjelang hari kelulusan, Jo Eun Mi harus mengakhiri hubungannya dengan si keras kepala Jeon Jungkook. Sayangnya mengakhiri hubungan palsu mereka ternyata tak semudah mematahkan sebatang lidi.
Namun tak disangka putusnya ia dengan Jungkook j...
Kabar itu adalah hal pertama yang kuketahui saat baru saja menyalakan ponselku di Minggu pagi ini.
Kak Seokjin mengirimiku pesan--mengatakan bahwa Min Yoongi semalam sadar dari komanya, meski belum dapat diajak berkomunikasi. Sementara Jimin baru terbangun pagi ini.
Aku menghela napas selega-leganya mendengar semua kabar baik itu. Bersyukur, karena tak harus ada lagi kehilangan dan kepergian yang harus kutemui.
Bersyukur karena akhirnya satu per satu segalanya teratasi.
Kubuka tirai jendela kamarku seraya menghirup dalam-dalam udara pagi ini. Tahu tidak, rasanya aku seperti anak kecil yang lama dikurung dan baru melihat matahari pagi lagi.
Ini adalah pagi pertamaku.
Pagi pertama, dimana aku bukan lagi seorang murid SMA. Sekaligus pagi pertama, dimana aku dapat terbangun setelah mendapat tidur yang nyenyak lebih dari delapan jam. Serius, selama satu bulan ini tidurku tidak pernah lebih dari tiga jam.
Aku baru saja hendak membuka pintu kamar saat ponsel di saku piyama tidurku kembali bergetar beberapa kali.
Dan aku sempurna tidak dapat menahan senyumku manakala mendapati pesan beruntun yang dikirimkan oleh Jungkook.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lihat apa yang kudapat pagi-pagi.
Aku hanya geleng-geleng kepala dengan kelakuan Jeon satu ini. Dia baru bangun saja sudah membuatku geregetan.
Itulah Jungkook dan segala kemauannya. Berani menolaknya, maka harus berani berargumen dengannya sampai gila sendiri. Tapi disitu pulalah sisi lucu lelaki itu, ia selalu berhasil membuatku tertawa karena kesal.
Jadi satu-satunya yang dapat kulakukan hanyalah mengiyakan kemauannya.
*
*
*
Sesuai perkataannya, Jungkook tiba di rumahku saat waktu hampir menunjukkan pukul setengah sembilan. Menunjukkan bahwa ia benar-benar berangkat dari rumahnya pada pukul delapan.
Hari ini aku hanya memilih dress putih tulang tanpa lengan berbahan katun sebagai outfit--berhubung cuaca sedang sangat cerah hari ini.
"Pagi," sapanya hangat saat aku beranjak keluar pagar.
Aku tersenyum seraya memandang Jungkook yang hari ini mengenakan ripped jeans biru muda dan t-shirt hitam lengan panjang.
Seperti biasa, lelaki itu mau pakai apa saja selalu terlihat menarik.
But no, aku tidak sedang memujinya. Kenyataannya saja Jungkook memang tingkat 'kemenawanannya' itu sedikit di atas rata-rata. Kubilang sedikit. Karena Kak Taehyung masih jauh lebih tampan.