Day 20

575 115 64
                                    

Ini panjang. Bacanya pelan-pelan aja ya, soalnya seperti biasa, Chapter ini mengandung penjelasan soal kasus Hana.


.

"Kita sudah tahu semuanya. Jungkook sudah menceritakannya sebelum kita pergi menemui Mark."

Aku sempat beberapa saat menatap tak percaya pada Jaehyun yang baru saja berucap. Berusaha mencari kemungkinan bahwa ia mungkin saja bercanda. Sayangnya seorang Jaehyun tidak pernah bercanda untuk sesuatu yang penting.

Entahlah, ada perasaan lega dan takut yang bersamaan hinggap saat mendapati kenyataan bahwa beban ini tak lagi kutanggung seorang diri. Harusnya aku tak heran lagi jika mereka berempat ini akhirnya tahu. Jelas-jelas mereka sudah membantu hingga sejauh ini.

Hari ini adalah hari Sabtu, bimbingan di sekolah berakhir lebih cepat sehingga sekarang kami bisa berada di rumah Jungkook. Ini ide Jungkook sebenarnya, mengingat permasalahan kasus Hana dan Jimin kini sudah mencapai titik yang semakin pelik.

Kami pun akhirnya memutuskan untuk membahas ini bersama-sama.

"Bahkan kami tahu tentang hubunganmu dan Jungkook," celetuk Daniel sembari memasukkan keripik kentang ke dalam mulutnya. "Serius, kalau ada casting pemeran drama kalian ikut saja. Akting kalian sebagai couple goal itu betul-betul luar biasa" Ia mengacungkan ibu jarinya ke arahku.

Kulihat Jungkook yang tengah membuka cola di tangannya tampak melirik Daniel dengan tatapan kesal.

Mingyu yang sudah duduk manis di sudut sofa mengangguk keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mingyu yang sudah duduk manis di sudut sofa mengangguk keras. "Apalagi kalian kan pasti pernah... " Ia lantas menguncupkan jemari-jemari di kedua tangannya dan menyatukannya (membentuk gerakan kiss). "Keren sekali kalau itu juga pura-pura."

Dan Mingyu sempurna mendapat lemparan bantal sofa dari Jungkook akibat ucapannya itu.

"Mati kau jika bicara sekali lagi," ancam Jungkook.

"Halah tidak usah mengelak. Kau memang menyukai Eun Mi kan?" Daniel menatap Jungkook dengan wajah mengejek. "Kalian tahu, waktu di rumahku dia tiap malam mabuk dan menyebut nama Eun Mi secara tidak sadar. Ya ampun dia itu fans Eun Mi garis keras."

"Jungkook tanpa Eun Mi itu ibaratnya vampir tanpa kertas mantra. Liarnya tidak bisa dikendalikan," sahut Eunwoo yang sedari tadi hanya menyimak.

Jungkook hanya menyugar surainya lantas menghela napas dengan bersungut. Ia terlihat mendudukkan tubuhnya di sofa dengan wajah yang tertekuk. Membuatku berusaha keras menahan tawaku yang sebenarnya ingin meledak.

"Sudah sudah." Aku akhirnya bangkit dari posisi dudukku. Bisa-bisa Jungkook dibully sampai malam kalau ini terus berlanjut.

Aku lantas melipat kedua tangan di dada. Sementara lima orang lelaki ini kini menatapku seolah aku adalah guru mereka. "Jadi, bagaimana kalau kita mulai saja?"

The Reason (30 Days Project) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang