Epilog

570 72 46
                                    

13 tahun lalu.

.

.

Tahun ajaran baru. Sekolah yang baru.

Sejak kecil Jungkook selalu benci berada di lingkungan baru. Kembali bersosialisasi, kembali beradaptasi, dan masih banyak hal lain yang harus kembali dimulai.

Lebih menyesakkan lagi karena sekolah ini berada di bawah naungan yayasan keluarganya. Bisa dipastikan kebebasannya akan terenggut di tempat ini.

"Sialan, masa aku disuruh membersihkan toilet tadi."

"Masih mending toilet. Senior yang mengawasi reguku menyuruhku mencabut seluruh rumput di lapangan sepak bola. Sudah sinting."

Jungkook meneguk cola di tangannya saat dua manusia ini mendatanginya di meja di pojok kantin.

Mungkin satu-satunya hal yang harus ia syukuri hanyalah kenyataan bahwa Mingyu dan Daniel berada di sekolah yang sama dengannya.

Yah walaupun kalau dipikir-dipikir berteman dengan mereka sama sekali tidak membawa kemajuan untuknya.

Well, paling tidak mereka adalah teman yang sudah terbukti rasa setia kawannya

"Makanya, tebar pesona ke senior cewek dong," ejek Jungkook.

"Kalau yang tebar pesona anak direktur yayasan sepertimu ya sudah pasti berhasil. Kalau kita yang tebar pesona, pasti beda ceritanya." Mingyu menatap Jungkook dengan jengkel.

"Disini senior ceweknya terlalu pilih-pilih. Berlebihan semua." Daniel menimpali dengan ekspresi yang tak kalah dongkol.

Mingyu mengepalkan tangannya di depan wajah. "Lihat saja kalau nanti aku jadi kakak kelas. Akan kubuat semua murid baru jadi katak buruk rupa."

Jungkook tergelak sembari mengacungkan jempol. "Deal. Aku siap membantu. Kita--"

BRAK!

"Astaga Tuhan!" Mingyu yang kaget berseru spontan.

Selaras dengan Jungkook yang langsung menoleh manakala terdengar suara meja yang digebrak. Cukup keras hingga membuat seantero kantin kini tertuju pada sumber suara. Lelaki itu tampak mengerutkan kening memandangi seorang murid perempuan bertubuh semampai tengah berdiri dengan sikap terkejut yang jelas sekali dibuat-buat.

Di belakangnya tampak tiga orang murid perempuan lainnya yang tengah cengengesan, lebih terlihat seperti dayang dibanding teman. Sementara di hadapannya seorang gadis berambut sebahu tampak kebingungan melihat sebagian tubuhnya sendiri basah. Warna kuning orange juice kini melekat nyaris di seluruh bagian depan seragamnya.

"Aku tidak sengaja, Min Hana."

Jungkook tersenyum simpul melihat kejadian itu.

Selamat datang masa SMA dan segala dramanya.

Ternyata tokoh senior keji itu seperti ini bentuk dan rupanya. Batin lelaki itu sambil kembali meneguk colanya dengan santai.

"Itu Kak Nayeon," bisik Mingyu. "Dia senior  pendamping regu MOS-ku. Dan gadis itu Min Hana, murid kelas X-1. Kami  berada di regu yang sama."

The Reason (30 Days Project) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang