Akibat kejadian kemarin, aku lebih banyak menghabiskan waktuku di kelas. Bahkan hari ini sejak pagi hingga sore aku sama sekali tak beranjak dari tempat dudukku. Terlebih hari ini Hanbin sedang izin tidak masuk sekolah karena kakak pertamanya menikah.
Sehingga rasanya hariku benar-benar sepi.
Pikiranku benar-benar penat. Semalam bahkan aku tidak bisa tidur memikirkan perkataan Jimin kemarin. Sungguh, tidak kusangka dia masih mengejarku. Padahal kupikir dia sudah tak mau tahu lagi soal Min Hana.
Melihat segalanya jadi seperti ini, rasanya hubunganku selama setahun bersama Jungkook jadi percuma. Pada akhirnya aku tetap dalam tekanan Jimin.
Aku menatap Jungkook yang baru saja memasuki kelas, kali ini diekori oleh keberadaan Eunwoo dan Daniel. Tak lama Jaehyun dan Mingyu terlihat menyusul di belakang. Dan seperti biasa keberadaan anak-anak Basket seketika menjadi pusat perhatian gadis-gadis di kelas.
Terlebih saat ini adalah jam istirahat kedua. Bayangkan ketika kita sangat lelah dan tiba-tiba ada pemandangan indah di kelas.
"Ya ampun Bro, sekarang kau duduknya dengan Jennie?" cerocos Mingyu--seperti lupa kalau ini kelas orang.
"Hush." Daniel menyikut lengan Mingyu saat aku menoleh ke arah mereka. Membuat Mingyu langsung tersenyum kikuk ke arahku.
Aku memalingkan wajah, entah kenapa malas meladeni mereka. Lantas kurebahkan kepalaku di atas meja.
Selanjutnya yang kudengar adalah suara Jungkook dan keempat anggotanya itu tengah membahas laporan akhir kegiatan Ekskul Basket. Terkadang obrolan mereka diselingi suara Jennie yang ikut nimbrung.
Waktu menuju rapat LPJ OSIS memang sisa tiga hari lagi. Sehingga di sela-sela intensif kami, mereka harus tetap merampungkan kewajiban terakhir mereka di Ekskul tersebut.
"Jo Eun Mi. Sepertinya lelah sekali ya?"
Saat mataku nyaris saja terpejam tiba-tiba aku merasakan kepalaku disentuh oleh seseorang. Suaranya pun sangat familiar.
Aku mengangkat kepalaku dengan kesal dan begitu terkejut saat mendapati Park Jimin dan tiga kawannya berada di depan mejaku.
Aku menatap sekitar, hampir seisi kelas kini menatap ke arahku.
"Kau sedang apa disini?" Aku menatap dingin pada Jimin yang malah mendudukkan tubuhnya di sebelahku.
"Menengok cewek yang katanya paling cantik di sekolah," sahut Jimin diiringi senyum tengil--yang demi Tuhan membuat perutku mual.
"Berhenti menggangguku, Park Jimin." Aku berusaha menahan emosiku.
Jimin malah memiringkan tubuhnya ke arahku. Lelaki itu menumpukan sikunya di atas meja lantas telapaknya menopang dagu.
"Kalau Hana masih ada di sekolah ini kalian pasti jadi duo incaran murid laki-laki."
"Berhenti membual." Rasanya aku benar-benar ingin menampar wajah Jimin. Jika tidak ingat bahwa tanganku terlalu suci untuk itu.
"Kalau begitu bagaimana jika kita pacaran saja?"
Aku menepis tangan Jimin yang bergerak menyentuh helai anak rambutku.
"Kau gila."
"Kalau kau mengikuti kemauanku aku tak akan seperti ini, Eun Mi." Jimin tertawa pongah. Lelaki itu baru saja hendak meraih pergelangan tanganku saat seseorang menariknya keluar dari bangkuku.
"Kau kurang kerjaan Bos? Tadinya mau kulihati saja, tapi kau makin melunjak."
Itu adalah Daniel. Sementara di sebelahnya tampak Eunwoo, Mingyu, dan Jaehyun--masing-masing merangkul anggota geng Jimin agar tidak bergerak.
![](https://img.wattpad.com/cover/244603426-288-k854350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason (30 Days Project)
Pertualangan30 hari menjelang hari kelulusan, Jo Eun Mi harus mengakhiri hubungannya dengan si keras kepala Jeon Jungkook. Sayangnya mengakhiri hubungan palsu mereka ternyata tak semudah mematahkan sebatang lidi. Namun tak disangka putusnya ia dengan Jungkook j...