10

185 26 6
                                    

Iqbaal hari ini berangat menghadiri pernikahan bastian. Iqbaal sudah berusaha membujuk (nk) untuk ikut tapi dia tetap tidak mau ikut, dengan Alasan badanya yang masih sedikit lemas.

"kamu kalau ada apa apa cepet kabari mas ya" pinta iqbaal.

"iya mas have fun ya di sana"

Iqbaal memeluk (nk) dan mencium keningnya sekilas lalau menatap wajah (nk).

Sedangkan (nk) tak sama sekali membalas pelukan iqbaal bahkan saat ini saja (nk) hanya tersenyum kecut dengan perlakuan iqbaal.

Sakit sebenarnya harus diam seperti sekarang ini. Bahkan bastian yang selalu berkata bahwa dia adalah sahabat (nk) saja bungkam dengan perselingkuhan iqbaal dengan pegawainya.

"kamu tidur di rumah mamah mu aja dek ya mas gak tega ninggal kamu sendiri di rumah"

"santai aja mas aku udah biasa kok sendiri di sini"

"dek denger lah kalau masnya ngomong"

"hehe biar terbiasa aja mas"

"maksud kamu"

"ya maksud aku biar terbiasa aja aku tinggal sendiri kalau kamu gak ada"

"kenapa sih dek"

"gak apa mas, ya udah pergi ntar telat mas"

Iqbaal mengangguk dan pergi meninggalkan (nk) yang sudah tidak bisa lagi membendung air matanya untuk saat ini.

Rasanya sakit saat tau semuanya, mau pergi sekarang pun rasanya percuma.

"(nk)" tegur zidny melihat (nk) yang sedang menagis tanpa suara di depan pintu rumahnya.

"kamu kenapa" tanya zidny.

"eh mba ehmm gak apa mba" (nk) cepat cepat menghapus air matanya.

"kenapa cerita lah ke aku"

"gak papa mba tadi tangan aku kejepit pintu aja nih" (nk) melihatkan jarinya yang tadi pagi memang terjepit jendela.

"hem ada apa mba tumben ke sini" ucap (nk)

"oh ini aku mau ngomong ke kamu boleh"

(nk) mengangguk dan mempersilahkan zindy masuk dan duduk di ruang tamu.

"gini (nk) sebenarnya gue selama nih sengaja ngulur waktu untuk nandatangani surat izin poligami itu"

"ehmm bukan karna apa gue cuma gak mau aja rani dan calon bayi ini nanti di bicarain tetangga kalau ayahnya punya istri dua"

(nk) diam dia tau apa maksud dari omongan zidny ini. (nk) hanya bisa tersenyum saja.

"gue minta tolong banget sama lo jangan paksa iqbaal buat nikahin lo secara resmi ya"

"gue tetep rela kok berbagi iqbaal sama lo"

"iya mba aku ngerti kok maksud mba"

"bukanya apa (nk) kalau kamu jadi istri resmi iqbaal minimal kita satu kk donk dan gue gak mau aja sampe guru guru di sekolah anak anak gue nanti tau kalau ayahnya punya istri 2"

"iya mba aku ngerti"

"makasih ya kamu udah ngertin kalau gitu gue balik dulu ya"

(nk) hanya mengangguk dan menatap kepergian zindy.

(namakamu)

Kurang sakit apa lagi mas sekarang. Aku di tuntut zidny untuk tidak maksa kamu nikahin aku secara resmi.

Dua hari lalu akau tau kamu janjian sama cewe untuk hadir di pernikahan bastian dan sakitnya lagi ternyata bastian tau akan hal ini mas.

Mas belum cukupkah kamu meruntuhkan hati ku terus menerus mas. Aku tau aku bukan perempuan baik baik. Aku tau aku gak pantes buat kamu yang good locking mas.

Rahasia Hati (IDR) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang