Hari ini adalah hari kelulusanku,dimana hari yang ditunggu-tunggu tiba.Yah... walau hanya lulus SMA tetapi itu awal yang bagus kan?
"Lu lanjut dimana nih?" Tanya Lia sahabatku sejak SD.
" Gue udah nyoba beasiswa di luar kota,tapi tinggal nunggu hasil." Jawabku,memang beberapa waktu lalu aku mencoba mengikuti program beasiswa diam-diam agar tidak diketahui oleh orang tuaku.
"LIA,ACHA SINI!" Seru Varrel dengan semangat.
Kami berdua menghampiri Varrel yang sudah bergabung dengan teman lainnya."Langsung aja kita mulai potonya" Kata Varrel setelah Acha dan Lia di sisinya.
"Satu... Dua.."
"Tiga!"
"HAPPY GRADUATION TWENTY ONE GENERATION!"
Teriakan kesenangan terdengar bersamaan dengan jatuhnnya toga kami.
"Gimana kalo kamu kuliah bareng aku aja?" Tawar Varrel yang tak lain adalah pacarku.
Kami sudah pacaran sejak SMP kelas delapan,dan awet sampai sekarang
"Tapi kan biaya kampus pilihan kamu drastis buat aku." Aku memanyunkan bibirku.
Yaps... Varrel adalah anak dari pemilik perusahaan yang sukses,alias orang kaya.sedangkan aku hanya terlahir dari keluarga sederhana.
"Aku yang bayarin deh." Varrel tersenyum tulus.
"Gak bisa." Jawabku pendek.
"Oke kamu nolak,tapi apa kamu udah nyoba ikutan beasiswanya?" Varrel menatapku dalam.
"Jangan ngeliatin kayak gitu!" Aku memukul pelan lengan Varrel,dengan pipi sedikit memerah."Biarin." Varrel tersenyum kotak,senyuman itu seperti ciri khasnya sendiri.
"Tapi aku jamin setinggi-tingginya kalau kamu nyoba beasiswa di sana pasti bakal langsung diterima." Lanjut Varrel.
"Doain yang terbaik ya." Aku tersenyum lebar,
memang di sana aku mencoba beasiswa Varrel.Varrel menatapku dengan mulut sedikit terbuka," kamu beneran udah ke sana?"
"Hmm... Gak tau deh." Jawabku diikuti cengiran.
" Ish... Pokoknya kamu harus coba." Varrel mencubit hidungku gemas.
"Kebiasaan deh." Aku memanyunkan bibirku.
. "Khem... Gue tungguin biar kalian peka sendiri,ternyata gue salah justru gue beneran di kacangin di sini." Seru Lia kesal.
"Yeuh makanya cari pacar!" Balasku.
"Mata lu pacar,tunangan gue gimana kabarnya?"Lia memang sudah dijodohkan sejak kecil,dan dia baru diberitahu awal kelas 12 ini,biasa lah perjodohan politik.Awalnya Lia menolaknya begitu juga tunangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDENLY married {END}
أدب الهواة"Aku akan menunggu sampai waktu itu tiba, tapi kamu juga harus berjanji kalau jari manismu tidak boleh memakai apapun yang bukan pemberianku,dan hatimu jangan sampai ada yang memiliki selain aku." . ...