2 Tiga

20 3 0
                                    

Aku sampai di apartemen yang masih kosong, kemungkinan Aldi masih di kantornya jadi aku membersihkan apartemennya lalu mandi, setelah mandi aku memainkan hp ku di ruang TV.

"Kamu juga jadilah istri yang baik, ikuti perintah suami selama itu baik bunda tau pasti susah tapi gak ada salahnya kamu mencoba." Ucap Bunda.

"Ntar, kok gue keinget ucapan bunda yang itu sih?" Aku memukul kepalaku pelan.

"Yaudah kita coba jadi istri yang baik, bikin makan malam."

"Kata bunda, Aldi suka yang berbau daging tapi apaan ya?" Gumamku ketika jariku men-scroll layar HP.

"Beef teriyaki aja kali yak."

"Sekalian nyoba-nyoba, bodo ah." Aku langsung mengambil tasku dan belanja ke minimarket di depan apartemen.

Setelah selesai aku kembali ke apartemen dengan satu tas belanjaan, aku langsung menatanya di meja makan, dengan mengikuti arahan YouTube akhirnya aku tiba di bagian akhir.

Setelah selesai aku kembali ke apartemen dengan satu tas belanjaan, aku langsung menatanya di meja makan, dengan mengikuti arahan YouTube akhirnya aku tiba di bagian akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Semoga aja layak dimakan." Aku merapihkan meja makan dan menatanya jam menunjukkan pukul 8.00.

"Emang tuh orang pulang jam berapa sih?" Gumamku.

MY PRINCE

Selamat malam.

Udah makan belum?

Belum.

Kok belum?

Kamu gak bisa telat makan lho.

Buruan makan!!!

Sebentar lagi.

Udah ya.

Aku mau nyiapin makanannya.

Yaudah gih.

Makan yang banyak ya.

Good night.

I love you.




Sedetik kemudian pintu apartemen terbuka, aku langsung berlari ke asal suara, pria itu kembali dengan wajah lelahnya.

"Kamu langsung mandi terus makan, aku tunggu di ruang makan." Ucapku yang entah kenapa merasa senang.

"Saya tidak lapar." Pria itu langsung ke kamar.

"O...oke." Hanya itu yang bisa kuucapkan sembari memandang punggungnya yang mulai menjauh.

Aku ke ruang makan sendiri, melihat sepiring daging itu membuatku semakin tidak nafsu, tapi takdir membawaku untuk memakannya.

Aku hanya memakannya sedikit, karena tidak berselera.

"Enak kok ini." Gumamku di suapan pertama.

"Buang-buang makanan kan." Aku memandangi masakan yang aku buat.

SUDDENLY married {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang