"Aku akan menunggu sampai waktu itu tiba, tapi kamu juga harus berjanji kalau jari manismu tidak boleh memakai apapun yang bukan pemberianku,dan hatimu jangan sampai ada yang memiliki selain aku."
.
...
Aku terbangun karena seseorang menepuk pundakku, itu bunda. Bunda mengisyaratkanku untuk jangan bersuara dia melirik Aldi yang tertidur di sofa satunya, dan menarikku ke dapur.
"Kita buat sarapan ya..." Jelas bunda.
"Aku mau mandi sebentar ya bun." Aku langsung pergi ke kamar mandi yang ada di kamar Aldi.
Aku memilih sebuah kaos oversize berwarna putih yang ku punya, dan celana Levis pendek sehingga seolah aku hanya memakai kaos yang kebesaran saja.
"Masih ketauan...." Aku mengambil kacamata gayaku saja, dan langsung menemui bunda.
Bunda sudah menunggu dengan banyak bahan makanan di atas meja, bunda mengatakan kalau dia akan mengajariku untuk membuat nasi goreng favorit Aldi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Jadi kita mau masak apa Bun?" Tanyaku yang langsung menghampirinya dengan senyuman.
"Dia sangat menyukai nasi goreng daging, dan kamu akan membuatnya sekarang."
"Tapi aku gak bisa masak." Ucapku, bunda mengelus kepalaku lembut.
"Pasti bisa, bunda yang ajarin." Bunda mengelus pipiku lembut.
Lalu kami mulai memasak, bunda benar-benar seperti guru memasak dia memberitahuku secara detail hingga beberapa menit berlalu dan masakan terhidang di meja makan.
"Bangunin Aldi, bunda mau ke kamar mandi dulu."
"Tapi...."
"Udah sana." Bunda membungkam mulutku agar tidak protes.
Bunda mendorongku hingga di depan Aldi yang tertidur pulas, Aku teringat cara dia membangunkanku untuk pertama kalinya.
Tapi gue gak bisa balas dendam~
Tapi dia juga gak peduli sama gue~
Udahlah balas dendam aja~
Ntar kalo ngamuk gimana~
Brak!
"Bunda ke sini gak bilang-bilang ke Jeykey." Setelah pintu terbanting, Jeykey berseru sangat kencang.
Tiba-tiba Aldi menarikku ke tubuhnya dan menutup mulutku dengan tangannya.
"Diem dulu jangan sampe anak itu liat kamu." Bisik Aldi.
Jeykey yang hampir berjalan ke arah sofa berhenti dan memeluk mamah yang baru keluar dari kamar Aldi.
"Ini masih pagi kamu udah berisik aja sih?" Mamah memarahi Jeykey.
Aku mendongak, kedua matanya terpejam tetapi tangannya masih menutupi mulutku, aku hendak mengigit tangannya.
"Jangan coba-coba." Suara Aldi terdengar pelan dan mengancam.
Aku mengurungkan niatku, dan beralih mencoba melepaskan tubuhku tetapi kakinya menahanku.