8 Belas

24 2 0
                                        

"Mamah minta nomornya Aldi dong sayang."

"I...tu... "

Gue gak punya.~

"Acha, masih nyambung kan?" Tanya mamah.

"Ada gangguan tadi mah, tadi mamah nanya apaan?"

"Mamah sama papah tenang aja, Acha di sini sehat sentosa kok jadi jangan khawatir, hubungan aku sama ma....s Aldi juga gak apa-apa kok jadi mamah sama papah jangan sampe kepikiran, nanti sakit Acha susah jengguknya." Ucapku panjang lebar.

Berhasil ganti topik pembicaraan belum?~

"Mamah percaya sama kamu."

"Kalian jaga diri yak, papah mau kamu lupain Varrel Aldi suami kamu sekarang. Papah tau ini perjodohan jadi papah belum percaya kalau hubungan kalian baik." Ucap papah.

"Yaudah ya... mamah sama papah harus istirahat, mimpi indah dah...."

Tut...

Aku menghempaskan tubuhku pada kasur tipis dan menghembuskan nafas lega, aku menatap langit-langit lama sebelum terlelap.

••••••••

Keesokan harinya, aku bersiap-siap untuk pergi ke kampus, hari ini aku menggenakan kaos belang-belang.

"Nggak aneh-aneh."

Aku berjalan keluar kosanku, dan aku bertemu lagi dengan Ian di halaman depan, dia tersenyum kepadaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku berjalan keluar kosanku, dan aku bertemu lagi dengan Ian di halaman depan, dia tersenyum kepadaku.

"Mau ke mana?" Tanyannya.

"Kampus." Jawabku, Ian memutar bola matanya malas.

"Gue tau lu mau ke kampus, dimana kampusnya?"

"Oh... gue mau ke kampus Alpha." Aku sedikit merasa malu.

"Wah... kebetulan apalagi ini, gue anter yuk!" Ian merasa sangat senang.

"Nggak usah." Tolakku.

"Nggak apa-apa, gue juga ada kelas hari ini jadi sekalian aja." Ian menyalakan motornya.

"Jadi lu juga kuliah di sana?" Tanyaku, tidak percaya.

"Apaan ini, gue merasa terhina." Ucapnya.

"Eh, bu...bukan gitu maksudnya setau gue di sana orang elit tapi lu gak keliatan kayak orang yang mewah begitu jadi...." Jelasku. Lalu dia tertawa.

"Kok ketawa?" Tanyaku.

"muka gugup lu lucu." Ucapnya membuatku terdiam.

"Mau telat di hari pertama masuk?"

"Nggak lah." Aku langsung naik di belakangnya.

Selama di jalan, Ian member tahuku patokan-patokan jalan agar aku tidak kesasar kalau pulang sendirian walau itu tidak penting bagiku karena jarak antar kampus dan kosan cukup dekat.

SUDDENLY married {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang