4 belas

23 2 0
                                    

Dipertengahan acara, Acha memakai gaun yang berbeda.

Ketika Acha keluar dari ruang ganti,dia dikagetkan dengan seseorang yang berada di depan pintu,pria itu menyenderkan tubuhnya ke tembok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Acha keluar dari ruang ganti,dia dikagetkan dengan seseorang yang berada di depan pintu,pria itu menyenderkan tubuhnya ke tembok.

"Kok malah di sini?" Tanyaku.

"Saya mengantuk duduk berlamaan di sana." Jawabnya.

"Daritadi kerjaannya tidur juga." Ucapku.

Pria itu tidak menjawabnya dia malah terdiam.

"Emang gue gak liat." Gumamku sangat pelan.

" Gumamku sangat pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cantik." Ucapnya pelan.

"Hah?" Aku terkejut.

"Gaun buatanku cantik." Lanjutnya.

"Kamu yang buat?" Mataku membulat sempurna, merasa kagum dicampur kesal.

Tanpa sepatah kata lagi,Aldi pergi mendahuluiku aku hanya mengikutinya ke arah aula tempat pernikahan diselenggarakan.

Tamu terus berdatangan tetapi tidak ada seorangpun yang Acha kenal, karena memang keinginan Acha sendiri agar tidak ada yang tau kalau dia menikah.

"Selamat." Seseorang menghampiriku dan Aldi.

Pria itu tersenyum, aku membalasnya lalu dia beralih ke Aldi dan menepuk bahunya pelan, pria itu lebih tinggi dari Aldi.

"Tau begini gue yang maju kak." Pria itu melirikku, aku mengernyitkan dahiku.

Apa maksudnya?~

"Selamat untuk kalian berdua!" Seru seseorang berjas biru dia muncul di depanku dan Aldi hingga menyenggol pria tadi.

"Selamat untuk kalian berdua!" Seru seseorang berjas biru dia muncul di depanku dan Aldi hingga menyenggol pria tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bisa gak sih jangan heboh." Ucap Aldi dengan datar.

"Gue bahagia akhirnya lu dapet pasangan, oh iya... gue cuman wakilin keluarga gue, mereka lagi sibuk." Ucap pria tersebut.

"kita poto dulu." Ucap Lalu mereka merapat dan mengambil foto selfie.

Mereka berteman? Gue gak tau apa-apa~

Waktu tetap berjalan dengan lambat, hingga akhirnya acara selesai ketika pukul 00.00 tengah malam, Aldi langsung menghilang dari sisiku.

Mamah dan papah mungkin juga sudah beristirahat, hanya untuk malam ini kami sekeluarga menginap di hotel, dikarenakan memilih hotel yang cukup jauh dari rumah dan lelah yang menghingap di tubuh tidak memungkinkan untuk langsung pulang.

"Gue gak tau apa-apa, beneran deh." Kak Nathan menghampiriku.

Aku hanya menatapnya tajam seolah meminta jawaban lebih.

"Gue sama Aldi emang temen deket, dia temen kuliah gue sekaligus temen bisnis." Jelas kak Nathan.

"Gue aja gak tau kalo lu bakal dijodohin ama dia, setau gue papah emang gak suka sama Varrel dan papah emang mau jodohin lu dari lama."

Aku membulatkan kedua matanya, menatap kak Nathan dengan kecewa, "Jadi lu emang udah tau soal perjodohan ini dan gak kasih tau gue?" Tanyaku.

"Gue gak tau kalo Aldi calonnya." Bantah kak Nathan, aku memalingkan mukaku.

"Lu selalu di samping gue dan gak bilang apa-apa? Denger curhat gue, nyemangatin gue, selalu nenangin gue padahal lu tau rencana ini." Aku segera bangkit dan kak Nathan menahanku.

"Dek, gue...."

"Bodo, gue capek." Aku melepas genggamannya paksa, dan pergi meninggalkannya.

"Jadi emang gue yang selalu sendiri." Gumamku, aku berjalan ke sebuah kamar yang dipesan oleh orangtuaku.

"Kok sendiri?" Tanya seseorang di sampingku, aku menoleh dengan terkejut.

"Kok sendiri?" Tanya seseorang di sampingku, aku menoleh dengan terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia kan temen Aldi yang tadi, siapa ya namanya?gue gak tau... senyumin ajalah~

"Iya." Jawabku dengan senyum.

"Ah... Kak Aldi pasti udah tidur duluan." Ucapnya.

Aku menatapnya bingung, dia seperti mengerti mimik wajahku langsung menjelaskan.

"Panggil aja Jeykey, gue adiknya Aldi yah beda 2 tahun lah." Dia mengulurkan tangannya.

"Acha." Aku menyambutnya dengan hangat.

Jeykey nama apa itu?~

"Lu bisa anggep gue teman kalo itu bisa bikin lu nyaman." Ucapnya setelah kulepas genggamannya, aku hanya tersenyum.

"Lu mau naik lift?" Dia mempersilahkanku masuk terlebih dulu.

"Berarti lu udah kenal banget dong sama Aldi?" Tanyaku ketika lift bergerak naik, di dalam lift hanya ada kami berdua.

"Yah... dia itu terlalu cuek sama keluarganya sendiri, tapi dia juga gak mau kehilangan kelurganya juga." Pria itu menggaruk kepalanya sendiri.

Aku keluar di lantai 21,mendahului Jeykey.dia melambaikan tangan dan tersenyum,aku hanya membalasnya sekilas.

Aku memasuki sebuah ruangan yang ada di ujung nomor ruangannya sama seperti yang diberikan mamah.

Aku langsung membukanya,dan tersadar kalau penerangannya cukup minim.

"KOK GINI!"

###

SUDDENLY married {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang