2 Dua

25 2 0
                                        

Tok....tok....tok....


"Bangun yuk sayang-sayangnya bunda!"

Aku enggan membuka mataku, rasanya baru saja aku tertidur.

"Aldi..... Acha.... Sarapan dulu!"

"Udah gak bunda kunci lagi ini."

"Hmm... sebentar bun...." Suara khas bangun tidur membalasnya.

"Bunda tunggu di meja makan ya...."

"Gadis bodoh! Bangun...." Seseorang menoel pipiku terus-menerus.

Membuatku kesal, "Apaan sih? Gue baru tidur ah!" Omelku menepis tangannya.

Cup....

Aku membuka kedua mataku lebar, dia baru saja mencium keningku.

"Itu hukuman kamu karena sudah melanggar perjanjian." Ucapnya dia langsung ke kamar mandi.

Jangan sampe dia inget yang kemarin~

Aku langsung berguling untuk membebaskan diri dari selimut ini, setelah berhasil aku langsung merapihkan tempat tidurku atau bisa dibilang tempat tidurnya.

Aku menyambar HP ku di atas meja, kubuka pesan dari Varrel.

Varrel

Aku jemput kamu ya.

Nggak usah.

Kenapa?
Apa kamu punya yang lain.

Ish, kok ngomongnya gitu sih.

Aku gak lagi ngomong.
Tapi lagi ngetik sayang....

Itulah pokoknya.

Kamu kemarin sakit?

Sedikit.

Tapi udah gak apa-apa kok.

Yaudah berarti hari ini aku gak jemput.

See you.

Varrel!

"Dia ngalihin topik." Aku menaruh hp ke atas meja.

"Kalau udah selesai buruan mandi, bunda nungguin." Aldi keluar kamar duluan.

25 menit kuhabiskan di kamar mandi, aku langsung ke meja makan.

Seperti biasa, bunda memulai obrolan ketika sarapan usai.

"Gimana semalam?" Bunda menatap Aldi.

"Nyenyak kan tidurnya?" Tanya bunda yang beralih menatapku.

"Boro-boro nyenyak bun, Acha aja gak bisa tidur." Jawabku sembari melirik Aldi malas.

"Wah... memang diapain sama Aldi?" Tanya bunda.

"Masa Acha digulung-gulung pake selimut, gak dibukain lagi ampe pagi." Aku mengadu dengan sedikit manja.

"Siapa suruh tidur di lantai!" Protes Aldi yang melempar lirikkan tajam.

"Kamu tidur di lantai Acha?" Bunda menatapku.

"Iya." Aku menundukkan kepalaku, bunda mengeleng-gelengkan kepalanya.

"Jadi kalian memang belum pernah tidur sekamar?" Bunda menatapku dan Aldi bergantian.

"Kan bunda nyuruhnya tidur sekamar, lantai juga kan masih di kamar bun...." Aku membela, tanpa sadar ada yang tersenyum di sebelahnya. Bunda menatapku kesal.

SUDDENLY married {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang